🔞MATURE CONTENT - ADULT ROMANCE🔞
[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]
(SEDANG DALAM REVISI BESAR-BESARAN)
"Apa yang kau lakukan?!" Retha berbisik garang, suaranya terdengar serak saat jari-jari Alan menepikan dalamannya di bawah m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wow, we hit 1k+ views! 😍
•••
"Untuk kakak."
Retha tersenyum kecil menerima es krim dari Xander, memasukkan sesendok ke mulut menikmati rasa dingin di indra perasanya.
Mereka berdua duduk di bangku taman, melihat anak-anak kecil berlarian, "Dia mirip Lea." Retha menujuk salah satu anak disana.
Xander mengamati, "Lumayan, cuman rambut Lea lebih panjang," menggumam pelan, ia mengingat sesuatu," Bicara tentang gadis kecil itu, dia sangat merindukan kakak."
Retha mengerjap kaget, "Benarkah?"
Mengangguk, Xander tersenyum, "Mungkin dia masih ingat janji kelingking kalian."
"Aku akan sangat senang jika bisa bertemu dengannya lagi." Retha kembali menyuap es krim miliknya.
"Tidak perlu, lama-lama Lea juga akan lupa, kok." Xander melambaikan tangan dengan gundah, takut merepotkan wanita itu.
"Kau kira aku merasa keberatan? Aku senang dengannya, Xan. Seperti melihat versi kecilmu."
Xander jadi terdiam, apa itu artinya Retha juga senang padanya?
"Xander, kau dengar aku?"
Mengerjap pelan, lelaki itu menggumam kikuk, "Ya?"
"Mari pergi dari sini, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." Retha bangkit membuang cup es krimnya, Xander mengikuti di belakang.
Mengikuti arahan Retha, mobil Xander melaju dengan kecepatan sedang menyusuri kota, bangunan tinggi berjejer menyambut pandangan dan lampu jalan mulai menyala satu per satu menandakan pergantian warna langit.
Xander parkir di suatu berumput tebal, pohon rindang berjejer rapi seperti hutan belantara yang menyeramkan. Langkahnya yang hendak terhenti kembali lanjut melihat Retha jauh di depannya.
Semak belukar menghiasi tanah di sana, "Kak Retha yakin disini?" Xander menelan ludah gugup.
"Kenapa? Kau takut aku akan menculikmu?"
"T-tidak!" Xander menyergah ketahuan, "Hanya saja tempatnya.."
Gantungan ucapan Xander membuat Retha terkekeh geli, "Aku tahu. Tunggu sebentar lagi, ini akan mengejutkanmu." ujarnya dengan percaya diri.
Sudah 4 menit mereka berjalan, Xander semakin mengumpulkan tekad untuk lari mengira Retha akan berbuat jahat padanya. Sebelum pemandangan di depan sana membuka lebar kedua netranya.
