ENEMY WITH BENEFITS || MOTIVASI BARU

3.9K 148 9
                                    

SOTC : Starboy - The Weeknd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOTC : Starboy - The Weeknd

Why? Cause Alan's a starboy🤘🏻

•••

"Meninggalkanmu dalam konteks apa?"

Alan menegak cairan dalam gelasnya perlahan, "Barusan aku pulang dari pertandingan basket,"

Edgar mengangguk.

"Aku berniat mengejutkannya dengan datang lebih cepat, kau pasti mengerti," tukas Alan, "Kau tahu apa yang kulihat pertama kali?"

"Apa itu?"

"Retha menerima seseorang untuk jadi kekasihnya. Di depan mataku."

Perkataan itu diakhiri Alan dengan meminum habis botol keduanya, bahkan meminta tambahan lagi pada Edgar. Bukannya meladeni candu Alan pada minuman keras, Edgar hanya terfokus pada cerita lelaki itu, banyak pertanyaan yang muncul bertubi-tubi dalam otaknya.

"Jadi Retha sudah punya pacar?"

"Benar. Lagi pula itu bukan urusanku, aku tak peduli." Alan berujar cepat, siapa pun yang melihatnya pasti akan tahu itu kebohongan terbesar.

Sebelum Edgar sempat menyuarakan lebih banyak pertanyaan, Alan melambaikan tangan pada seseorang, seringainya timbul saat lagi-lagi seorang wanita bayaran datang mengambil tempat di sebelahnya.

Wajah penuh polesan make up tebal itu tersenyum menggoda, "Tuan Alan butuh sesuatu?"

Wanita itu memang mengenal Alan saking seringnya lelaki itu menghabiskan waktu disini, ia juga pernah bertemu dengan Denov dan anggota basket lain karena Alan biasa memanggilnya untuk jadi teman duduk lelaki itu.

Alan menyelipkan tangan di paha mulusnya, "Aku butuh teman malam ini."

"Dengan senang hati, Tuan." jawabnya kegirangan.

Sudah lama tidak melihat Alan di tempat ini menimbulkan kerinduan di benaknya. Tentu bukan karena ia menyukai Alan, bayaran Alan padanya lebih tinggi melebihi pelanggan lain, dan wajah lelaki itu juga diatas rata-rata. Mendengar Alan ingin kembali menggunakannya membuatnya merasa senang.

"Bagus sekali," Alan mengecup bibir merah itu seolah puas, tahu betul cara melelehkan hati wanita, "Aku mau orang lain lagi, main bertiga sepertinya akan seru."

Menghadap pada Edgar yang rupanya sedang memandangi tingkahnya, "Kau bilang kemarin ada anak baru, kan? Panggil dia."

Edgar menghela nafas, mencoba mengikuti kemana arah permainan Alan, "Dia sudah dipesan."

"Kalau begitu, aku mau Danielle." Alan menyebutkan satu nama yang terdengar asing.

"Siapa Danielle?"

"Yang juga sering menemaniku dulu."

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang