🔞MATURE CONTENT - ADULT ROMANCE🔞
[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]
(SEDANG DALAM REVISI BESAR-BESARAN)
"Apa yang kau lakukan?!" Retha berbisik garang, suaranya terdengar serak saat jari-jari Alan menepikan dalamannya di bawah m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xander time to shine🌟
•••
"Kebetulan sekali bertemu kak Retha, aku sedang ada reuni di sini."
Senyuman hangat Xander menular pada Retha, "Reuni SMA?" Tentu saja ia sudah tau, Retha hanya berbasa-basi.
Xander mengangguk, menariknya lembut untuk duduk di salah satu meja yang lumayan jauh dari sana.
"Eh, tidak apa ditinggal?" Retha menunjuk meja awal Xander, terlihat disana temannya yang lain sedang bercengkrama.
"Tidak apa, aku.." Xander menggaruk tengkuknya, "Senang sekali ketemu disini. Seperti takdir." ucapnya malu-malu.
Kelopak mata Retha melebar, perkataan Xander membuatnya merona pekat. Menggigit bibir gugup, wanita itu melirik meja Alan, memastikan keadaannya setelah ia tinggal.
Rupanya sudah kosong. Retha mengerutkan kening, kemana perginya lelaki itu?
Kemudian ia ingat bahwa ini salah satu tempat yang sering didatanginya, tentu lelaki itu tidak tahan hanya berdiam diri menunggu seperti orang bodoh. Kemungkinan besar Alan berada di lantai bawah.
Retha mengendikkan bahu, toh ia juga tidak begitu ambil pusing.
"Ngomong-ngomong, kakak disini dengan siapa?"
Xander terlihat grogi, memainkan jarinya menunggu jawaban Retha, tidak mungkin kan wanita itu datang sendiri? Apalagi tempat ini merupakan tempat yang biasanya dijadikan destinasi kencan fancy dinner.
"Aku menemani temanku," ia hanya tersenyum melihat tingkah Xander. "Seorang wanita." Retha memiliki firasat untuk menambahkan itu.
"Astaga, dimana sopan santunku, apa teman kakak tidak masalah ditinggal?"
"Sepertinya aman, dia sudah pergi juga barusan." Retha sengaja terdengar agak ragu, Xander mungkin akan curiga jika ia terlalu bersemangat.
"Ah.. Baguslah. Kakak sudah pesan makanan?" Melihat gelengan Retha, lelaki di depannya mengangkat jari, membuat seorang pelayan datang ke hadapan mereka.
"Pesan apa? Aku dengar salmon disini enak."
"Sayang sekali, aku alergi seafood."
Xander yang mendengar itu terkejut, "Wah, aku baru tau."
Sambil menunggu makanan datang, mereka mengobrol santai. Persiapan acara sebentar lagi akan selesai—berhubung keduanya menjadi partner, mereka akan sering bertemu seterusnya, itu membuat Retha senang.
