ENEMY WITH BENEFITS || SANG PENELEPON

4.2K 174 12
                                    

SOTC : Lantas - Juicy Luicy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOTC : Lantas - Juicy Luicy

•••

"Astaga!"

Retha berjengit kaget ketika seseorang duduk di sebelahnya tiba-tiba, mengundang perhatian beberapa penumpang bus yang lain.

Alan mendesah pelan, merilekskan diri pada bangku, berpura-pura menghiraukan wanita disebelahnya.

"Al, apa yang kau lakukan?"

"Tak bisa lihat? Aku duduk." jawabnya tanpa membuka mata.

Retha berdecak kesal, "Aku tau, bodoh. Kau mengikutiku?"

Alih-alih mengelak, Alan menjawab seadanya, "Benar."

"..Kenapa?"

"Langit sudah mulai gelap, jangan naik bus sendirian."

Teguran itu membuat dahi Retha berkerut, "Biasanya juga aku naik bus jam segini, apa yang berbeda?" Alan hanya terdiam tak menjawab, tadi saat melihat Retha melangkah masuk bus saat pulang kuliah, ia tanpa sadar mengikutinya, tak menghiraukan bahwa ia punya kendaraan sendiri yang terparkir manis di kampus.

"Yang berbeda sekarang ada aku."

Retha semakin merasa aneh akan jawaban ambigu tersebut. Mengangkat bahu acuh, wanita itu memilih memperhatikan kaca jendela, mengamati jalanan yang sudah ia hafal karena dilewati hampir setiap hari.

Untuk pertama kalinya, kursi disebelahnya tidak terasa dingin dan diisi seseorang. Meski orang itu Alan.

Bergerak mengambil headset, Retha memasangnya di masing-masing telinga sebelum memutar lagu dari ponselnya, menikmati lantunan musik bersama getaran samar dari kursi bus.

Tak mendengar suara apapun lagi, Alan akhirnya memilih membuka matanya dan melihat ke samping.

Bibirnya sedikit tertarik, rupanya Retha telah sibuk sendiri bersama dunia kecilnya.

Mengamati dalam diam, Alan terlihat serius memperhatikan struktur wajah Retha yang entah berapa kali sudah ia lihat namun tak pernah bosan. Bintik coklat gelap mulai menghiasi wajah cantiknya yang tak terlihat jika siang hari, tertutup bedak.

Ingin rasanya Alan memperbaiki perkataan bodohnya waktu itu yang mencela Retha, membuat wanita itu tahu seberapa indah dirinya. Tapi Alan tak bisa, ia terlalu pengecut takut Retha tak menerima permintaan maafnya.

Sudah lumayan lama sepertinya Alan memandang lekat, Retha masih belum sadar.

"Ck, Dasar wanita ini." Mengambil sebelah headsetnya, Alan memasang di telinga kanannya.

Alunan lagu dari Juicy Luicy berjudul 'Lantas' langsung memenuhi gendang pendengarannya.

"Ish, Alan!" Retha berusaha mengambil kembali penutup telinganya, sebelum Alan menahan tangannya—Lelaki itu malah menggenggamnya seolah tak berbuat apapun. Retha menggigit bibirnya merasa aneh dengan dirinya sendiri yang tak segera menjauh dan malah menerima perlakuan Alan, sepertinya tubuhnya sudah terbiasa akan sentuhan lelaki playboy itu.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang