ENEMY WITH BENEFITS || PERTANDINGAN BASKET

7.5K 168 2
                                    

I'm so happy to see u all *hearteyes*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I'm so happy to see u all *hearteyes*

•••

Sorakan memenuhi stadium, suasana meriah dengan aura antusias memenuhi ruangan terbuka. Para penonton berteriak menyemangati sekumpulan pemain di lapangan.

Mela berteriak heboh mendukung kedua temannya yang ikut bermain, Retha bertepuk tangan dengan senyum bangga setiap tim kampus mereka mencetak bola.

"Wohoo, Denov, Alan!" Farel membuat toa dengan tangannya dan juga berteriak lantang.

Sesi pertama, tim mereka menang.

Alan terlihat mengelap keringat dengan handuk kecil, rambut hitamnya basah mengkilap dan dadanya naik turun mengatur nafas. Tapi seringai puas di wajah lelaki itu terlihat jelas.

Denov datang dan duduk disebelahnya, mereka bersalaman kecil dan lanjut ke permainan selanjutnya.

Entah bagaimana, lawan yang gerak awalnya sudah diprediksi sejak babak pertama tiba-tiba mengubah strategi hingga tim Alan kewalahan.

Yang paling besar di antara mereka dengan sengaja mencederai Denov yang akan melakukan passing, menendang kakinya hingga tersungkur dan berakhir tulang dengkulnya diinjak pemain lain.

Retha menarik nafas tak sanggup melihat, lelaki itu mengerang keras memegang bagian tubuhnya yang bercucuran darah. Dari jauh saja terlihat mengerikan.

Alan yang menyaksikan ketidakadilan itu langsung mendorong dada lawannya kasar, tatapannya tajam dan sengit.

"Brengsek!" Rautnya memerah muka.

Sebelum keadaan makin panas, wasit datang dan memberi kartu merah, Denov yang sudah tak bisa berdiri dibawa pergi menggunakan tandu.

Alan menggertakkan gigi marah dan menepis tangan wasit yang terus memintanya menjauh dari lawan, temannya yang lain menepuk pundak dan menarik lelaki itu untuk mundur. Mereka harus tetap fokus pada pertandingan.

Setelah kejadian, permainan Alan memburuk.

Saat bersalaman khas tadi, dalam benak masing-masing sudah tersirat bahwa mereka akan bersama hingga akhir, dan sekarang Denov cedera parah, Alan bahkan tidak bisa memastikan keadaannya untuk sedikit menenangkan perasaan.

Sorakan dari pendukung tim lawan meledak saat mereka memenangkan babak kedua dengan perbedaan tipis.

Retha menatap khawatir Alan yang tidak baik-baik saja di bawah sana.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang