ENEMY WITH BENEFITS || 🔞 MALAM PANAS

65.2K 537 4
                                    

Press the 🌟, Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Press the 🌟, Sayang. Jangan kaget ya?

SOTC : Under The Influence - Chris Brown

•••

Sisa malam sosok Alan sama sekali tidak terlihat, Retha merasa tak enak karena berpikir ini salahnya.

"Kenapa murung begitu?" Mela menemuinya, wanita bergaun army itu terlihat sangat senang, ia tidak ingin membebani pikiran temannya.

Retha menggeleng, "Aku hanya bosan." Mela mengangguk paham dan pamit pergi saat Denov memanggilnya dari ujung ruangan.

tangannya meraih wine dan meneguk perlahan, ia tidak cukup bodoh untuk mengambil minuman dengan kadar alkohol tinggi.

Mata elangnya menyusuri ruangan, entah apa yang dicarinya. Sedetik kemudian pandangannya mendarat pada Xander yang sedang beradu lidah dengan pasangannya.

Lelaki itu melingkarkan tangannya dan memperdalam ciuman mereka, Retha memandangnya dengan nanar.

Tanpa melihat, ia meraih segelas minuman dan meneguknya hingga tandas. Terasa panas mulai menggerogoti kerongkongannya, tapi rasanya tidak cukup, hatinya masih lebih panas.

Dia terus meneguk minuman tersebut mengira itu adalah wine miliknya, entah sudah berapa gelas yang ia habiskan saat tubuhnya terasa melayang.

Retha melihat sekeliling, tidak ada seseorang yang dikenalinya, pandangannya mulai memburam.

Kaki jenjang nya turun ke lantai dansa, sedikit mengangkat kepala saat seorang lelaki memegang pinggulnya.

"Apa yang dilakukan gadis cantik sepertimu sendirian?"

Retha berkedip berusaha mengembalikan penglihatan jelasnya, "Itu-"

Lelaki tak dikenal itu terkekeh, "Aku mengerti, ayo kita berdansa."

Retha tidak memiliki kekuatan untuk memberontak saat lelaki itu mulai bergerak, jarak mereka yang terlalu dekat membuat rasa tidak nyaman.

Beberapa orang mendorong mereka membuat tubuh keduanya seperti berpelukan. Lelaki di hadapannya tersenyum miring, membawa salah satu tangannya menyusuri punggung terbuka milik kereta, merasakan kulit lembut wanita itu.

"Ahh.." Desahan kecil itu membuatnya kian semangat, mengira sang gadis memberi lampu hijau untuk nya.

Ia menyatukan bibir keduanya—membuat Retha terkejut, kesadarannya sedikit timbul saat sebuah lidah memasuki mulut hangatnya, menulusuri dengan lihai. Tangannya naik memukul pelan punggung dipelukannya, meminta dilepaskan.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang