ENEMY WITH BENEFITS || MENUNDA AGENDA

5.4K 203 50
                                    

Thank u for waiting!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank u for waiting!

SOTC : An Art Gallery Could Never be as Unique as You - Mrld

•••

Retha menghela berat, merutuki keputusannya kembali menemani Alan di UKK atas permohonannya.

Lagipula kenapa bisa ia sangat tak berkutik pada tatapan sayu lelaki itu?

Di sisi lain, Alan tersenyum senang Retha masih berada disini, biar hingga jam kuliah selesai pun tidak apa, yang penting wanita itu ada menemaninya.

Retha memeriksa jam di pergelangan tangannya, "Aku bisa sampai setengah jam lagi."

Secepat harapan datang, secepat itu juga ia pupus, bibir Alan mengerucut sebal, "Memang ada apa jam segitu? mata kuliahmu?"

"Jadwal kelas Xander, kami ada rencana pulang dari sini."

Mendengar hal itu, air wajah Alan berubah muram. Kepalanya yang tersandar menjadi alasan untuk berusaha tenang, setidaknya pusing yang ia rasakan sudah lebih mendingan sekarang.

Dengan mata tertutup, Alan bertanya, "Rencana apa?"

"Semacam perayaan kecil."

"Atas hubungan kalian?"

"Hm."

Gumaman Retha terdengar, Alan tak bisa melihat wajah wanita itu, takut hilang kendali dan membuatnya tidak nyaman. Akhirnya ia hanya terdiam dengan tangan masing-masing terkulai di sebelah tubuh.

Retha pun begitu, Alan Anda memutuskan bungkam, ia ikut tak bersuara, mengerti bahwa mungkin Alan ingin beristirahat sejenak. Jika lelaki itu tertidur kan Retha bisa kabur dari sini. Berada di dekat Alan sedikit mengganggu perasaannya.

Apalagi melihatnya dari dekat, membuat sesuatu timbul dalam dirinya. Mungkin karena mereka pernah sangat dekat.

Apa jika ia memikirkan Alan artinya ia mengkhianati Xander? Pikir Retha dalam hati, ada sesuatu yang berbeda saat ini.

Retha juga menyadari hal tersebut, instingnya kuat. Alan sejak masuk kampus selalu berusaha menghindarinya, padahal saat menelepon kemarin malam lelaki itu sangat semangat untuk berpamer ria, sebaliknya berubah diam ketika mereka bertemu langsung.

Hal itu mau tak mau membuat Retha ikut merasa bahwa ada sesuatu yang salah.

"Kau mencintainya?"

Pertanyaan yang tiba-tiba mengejutkan Retha. Memandang lelaki itu, tak ada ekspresi apapun dari kedua matanya yang masih terkatup rapat.

"Kau tahu sendiri, Alan." jawab Retha seadanya.

Alan menghela pelan, "Bagaimana denganku?"

"Apa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang