ENEMY WITH BENEFITS || MEMPERBAIKI KEADAAN

13.3K 192 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Retha mengaduk makanan tak bernafsu, Anna dan Mela yang melihatnya menatap khawatir.

Wajah wanita itu kosong tanpa ekspresi, ia juga tak berbicara sedari tadi. Persis seperti mayat hidup.

"Mel, dia kenapa?" Anna berbisik cemas.

Mela menggeleng, "No idea. Aku kira kau yang tahu kenapa. Tapi," Jarinya menunjuk ekspresi Retha yang lesu, "Dia seperti orang patah hati."

"Patah hati? Kenapa? Seingatku Retha tak punya pacar."

"Hush, patah hati tidak selalu akibat hubungan resmi. Bisa saja orang yang disukai telah bersama orang lain, atau orang itu mengambil jarak dengan mu. Kau tak bisa menebaknya." jelas Mela.

Anna mengangguk paham,

"Retha, jangan patah hati!"

Mela melotot ke arah Anna, bisa-bisanya gadis itu membocorkan hasil diskusi mereka semudah menjentikkan jari.

Retha mengerjap bingung, terbangun dari lamunannya, "Apa?"

Mela menghela nafas pelan, ia berpindah ke sebelah Retha dan mengusap pundak wanita itu, "Kami tau kau sedang patah hati. Sebagai sahabatmu, aku dan Anna ingin membantu."

Sebenarnya itu bohong. Mela hanya menebak apa yang Retha rasakan, berharap tebakannya tepat sasaran.

Retha tersenyum pedih, "Ceritanya agak rumit."

Anna ikut mendengarkan, rupanya benar. Keduanya fokus akan setiap perkataan yang keluar dari mulut Retha.

Retha menceritakan soal kemarin, dimana ia dan Xander mulai dekat lalu datang gangguan—tentu saja dia tidak menjelaskan gangguan apa itu, dan Xander yang kembali berubah padanya.

Pagi tadi lelaki itu mendatanginya untuk mengembalikan laptop, ekspresi wajahnya seperti menahan sesuatu, senyumnya juga tidak seperti biasanya. Dan itu mengganggu Retha.

"Aku pusing memikirkannya, Mel."

Mela manggut-manggut, "Dia masih mau berbicara denganmu?"

Retha mengangguk lemah.

"Aku ada ide!" Anna bersuara dengan semangat, "Bagaimana kalau.."

Retha mendengarkan dengan seksama,  membayangkan seberapa lancar ide Anna akan berjalan, walau ia tidak yakin akan semulus kelihatanya, tapi tidak ada salahnya mencoba.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang