ENEMY WITH BENEFITS || 🔞 MENYERAH PADA ALAN

16.7K 240 24
                                    

SOTC : Sweater Weather - The Neighbourhood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOTC : Sweater Weather - The Neighbourhood

👆🏻 Alan's vibes AF (he is a simp)

•••

"Turunkan aku, Alan!!"

Retha memukuli punggung Alan yang menggendongnya seperti karung beras, kakinya menjuntai di depan dada lelaki itu sedangkan kepalanya tepat berada di dekat lehernya.

Tanpa disangka, Alan menggendongnya turun dari bus hingga apartemen, bahkan tak menurunkannya saat berada dalam lift, hingga Retha tak memiliki sama sekali kesempatan untuk kabur.

Alan menggeleng pelan, senyum miring terpatri di bibir tipisnya.

Merogoh kantong celana Retha, Alan akhirnya menemukan kunci apatrt wanita itu dan membukanya dengan sebelah tangan tanpa kesusahan, tetap menahan Retha kokoh.

Retha semakin memberontak, jika Alan sudah menutup pintunya, ia benar-benar tak akan punya kesempatan untuk kabur.

"Shit, kau ini kenapa?!"

Ceklek. Pintu telah dikunci dari dalam.

Retha tak pernah menyangka ia akan merasa terancam di tempat tinggalnya sendiri, menatap gugup sosok tegap yang telah menurunkannya dari pundak lelaki itu.

"Aku menginginkanmu." Alan bersuara tegas, merasa lapar akan tubuh Retha.

Retha menggeleng keras, meletakkan kedua tangannya di depan badan sebagai pelindung, "Sudah gila?! Perjanjian kita telah berakhir, jangan pikir kau punya hak lagi menyentuhku."

Alan ingin mengikuti prinsip awalnya untuk menghargai keputusan Retha, tapi sialnya entah kenapa malam ini ia begitu menginginkan kehadiran wanita itu dalam pelukannya. Tak apa tidak bersetubuh jika Retha tak mau, Alan hanya perlu sosok mungilnya dalam dekapannya.

"Mari kita lihat apa aku bisa membuatmu mengubah keputusan itu."

Retha menahan nafas ketika Alan mengambil langkah mendekat, pelan dan hati-hati, layaknya predator yang mengulur waktu agar mangsanya ketakutan.

Semakin dekat, Alan memegang pinggul Retha, mendorongnya hingga terduduk di sofa ruang tengah.

🔞

Berlutut hingga berada di antara kedua kaki jenjang itu, Alan bergerak melepas kancing celana yang Retha kenakan. Menurunkannya sedikit demi sedikit menunggu tak sabar akan keindahan yang tersembunyi di baliknya.

Lipatan lemak itu bersih dan mulus, tak terlihat bulu sedikit pun disana. Alan mengendus nikmat bau khas yang sudah ia nantikan.

Saat ingin menunduk, lengan Alan dicengkram oleh Retha, tatapan wanita itu sayu padanya, "Alan, jangan.." bujuknya mulai lemah.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang