🔞MATURE CONTENT - ADULT ROMANCE🔞
[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]
"Apa yang kau lakukan?!" Retha berbisik garang, suaranya terdengar serak saat jari-jari Alan menepikan dalamannya di bawah meja.
Lelaki itu memperhatikan teman...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌟💋
🎶SOTC : Beautiful Girls - Sean Kingston
•••
🔞
"Aku tidak tahan, kau sangat menggoda." Alan membuka ikat pinggang dengan gerakan cepat dan menurunkan celananya.
Retha hanya pasrah saat lelaki itu menepikan dalaman bawahnya dan melesak masuk, "Hngh!"
Ini gila. Mereka melakukannya di toilet kafe, for fuck sake. Seseorang bisa masuk kapan saja dan memergoki mereka.
Lubangnya merenggang saat milik Alan masuk dan kembali menutup saat keluar, begitu terus mengikuti pergerakan Alan yang semakin kasar.
"Mmh.. Ahh-" Alan memasukkan kedua jari ke dalam mulutnya, membuat desahannya terendam. Retha bisa merasakan cairannya di jari lelaki itu.
Tubuh Retha terlonjak-lonjak saat keperkasaan Alan mengoyak dan memenuhi dirinya semakin dalam, menyambut titik manisnya dengan keras.
"Retha.. Kau benar-benar membuatku tidak waras." Alan menggeram pelan mempercepat hujannya, susah sekali menahan diri untuk tidak memberi tanda di sekitar leher wanita itu.
Saat Retha akan mencapai pelepasan, Alan memperlambat sodokannya, "Desahkan lagi namaku, Tha."
"Alanhh, please.." erangnya frustrasi, ia benci saat Alan memainkan tubuhnya semau lelaki itu.
Seringainya muncul kembali, "Bagaimana kira-kira reaksi junior itu saat tau keadaanmu sekarang? Memohon agar miliku mendesak masuk dan menghancurkan lubang laparmu, memberikan pelepasan terbaik yang pernah kau rasakan. Itu yang kau mau kan, Angel?"
Kata-kata kotor Alan merasuki pikiran Retha, membuat wanita itu tidak sanggup mengeluarkan suara.
"Jawab aku!"
Alan menekan kejantanannya jauh di dalam Retha, menyentuh ujung pintu rahim wanita itu. Namun, sama sekali tidak niat untuk bergerak.
"Ya, lakukan apa pun yang kau mau.."
Mendengar perkataan Retha yang seperti undangan terbuka untuknya, Alan mengambil kesempatan dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat.
•••
Retha memperbaiki penampilannya, ia memoles kembali lipstick yang telah amburadul disekitar wajahnya.
