ENEMY WITH BENEFITS || FOTO BAYI?

5.7K 214 58
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Tha, bangun.."

Retha mengerang merasakan goyangan pelan di tubuhnya, yang ia tangkap pertama kali adalah layar TV menunjukkan nama-nama tim produksi pertanda selesainya film.

Mengucek mata, Retha menarik kepalanya dari bahu Alan, "Ah maaf, aku ketiduran."

"Tak apa, filmnya juga tidak begitu seru."

Alan berkomentar sambil bangkit dan melipat selimut yang sudah mereka gunakan, ia juga merapikan box pizza yang berantakan.

"Huh? Apa aku bermimpi?" Retha kembali menggosok matanya, tidak mungkin kan seorang Alan berinisiatif melakukan hal terpuji?

Alan tersenyum miring, ia bertekad untuk berubah mulai sekarang, jika ia sedikit demi sedikit semakin mirip Xander, Retha pasti akan membalas perasaannya.

"Sudah semua. Pulanglah."

"Kau mengusirku?"

Retha menggangguk, "Baguslah kalau kau sadar, pintu disebelah sana."

Alan memajukan bibirnya merajuk, ia belum mau pulang. Alan masih ingin bersama Retha.

"Bagaimana kalau ada pencuri yang masuk?"

"Tidak pernah ada, Al."

"Kau tak pernah tau!" Alan menyanggah, "Aku bisa melindungimu jika berada disini."

Retha memutar mata, "Jadi maksudmu kau tinggal disini setiap hari?"

"Nah, boleh juga!" Jawabannya terlalu cepat, Alan berdeham pelan menutupi rasa antusiasnya, "Bukan begitu, cukup hari ini saja, perasaanku tidak enak."

Tidak tertarik mendengar alasan basinya, Retha bergerak mendorong Alan ke pintu, membuat rintihan protes keluar dari bibir lelaki bertubuh tegap itu.

"Aku masih lapar."

Perkataan itu membuat Retha berhenti dan menaikkan sebelah alisnya, "Kau bisa pesan diluar."

"Aku ingin mengurangi makanan tak sehat, seperti yang kau bilang tadi." Alan menjawab dengan senyuman konyol, berharap kali ini usahanya bekerja.

Retha berpikir sejenak, tega juga jika ia menyuruh Alan pulang setelah menemaninya, mungkin ini hal paling kecil yang bisa dilakukan untuk membalasnya.

Akhirnya ia melepaskan Alan, "Aku akan memasak sesuatu, tapi setelah ini kau harus pulang, sudah hampir malam."

Alan mengangguk cepat, puas setelah berhasil menemukan cara untuk tetap tinggal.

Seperginya Retha ke dapur, Alan berjalan menyusuri apartemen wanita itu, melihat-lihat sekeliling dengan perasaan tenang.

Ia berada di tempat tinggal Retha, tempat wanita itu berada setiap hari.

Alan bisa menghirup aroma Reta di sekeliling ruangan, membuatnya merasa seperti berada di rumah. Beberapa foto tergantung menarik perhatiannya.

Enemy with Benefits⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang