You Are My Destiny [SEULRENE]

Bab 17

Sehun berbalik untuk melihat Seulgi. Dia mengenakan pakaian dari kain kasar, dan beberapa bagiannya sudah mulai usang. Ada juga celah di sisi sepatunya. Melihat betapa tenggelamnya Seulgi begitu dia memasuki Perkebunan Bae, Sehun berpikir: meskipun ini mungkin sedikit tercela bagiku, dan terutama salah untuk Saudara Kang... Saudara Kang tidak memiliki ambisi untuk posisi resmi, dan dia berada dalam masa-masa sulit seperti ini. Mungkin, akan menjadi hal yang baik baginya untuk menerima perlindungan dari Perkebunan Bae. Bae meimei mungkin seorang wanita, tetapi dia bisa disebut pahlawan wanita, dan dia adalah satu-satunya putri sah dari Keluarga Bae. Jika Saudara Kang menikah dengan Bae meimei, dia tidak perlu menjalani kehidupan gelandangan lagi.

Tidak peduli bagaimana dikatakan, Sehun tahu bahwa tindakannya sendiri sangat tercela. Penjelasan yang kedengarannya begitu tinggi itu hanyalah alasan untuk menenangkan hati nuraninya sendiri.

Bagaimana mungkin seseorang yang bebas, santai dan tanpa hambatan seperti Seulgi mungkin menyukai pengaturan seperti itu? Apalagi jika dia tidak mengetahuinya, Namun... Sehun punya alasan kuatnya sendiri.

Hati Sehun terus berguling, hingga timbangan yang terus bergoyang itu miring sepenuhnya ke satu sisi. Dia memutuskan untuk menggunakan Seulgi untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Begitu dia sampai pada keputusan itu, Sehun berhenti berjalan, lalu dia melepaskan liontin giok di pinggangnya. Dia menyerahkannya kepada Seulgi dan berkata: "Saudara Kang, kita mungkin hanya bertemu beberapa kali, tetapi aku merasa sangat menyesal karena kita tidak bertemu lebih awal. Ini adalah liontin batu giok yang telah aku bawa selama bertahun-tahun, dan aku akan memberikannya kepada Saudara Kang hari ini. Dengan ini, Saudara Kang dapat mencariku di Perkebunan OH kapan saja mulai sekarang; kita pasti akan bertemu."

Seulgi berkedip, lalu dia berkata saat melihat liontin ikan kembar yang bersih dan tanpa cela itu: "Aku menghargai pemikiran Saudara OH, tetapi liontin giok ini terlalu berharga untukku. Karena ini adalah barang pribadi, itu pasti barang favoritmu. Seperti yang mereka katakan, seorang pria sejati tidak mengambil apa yang dicintai oleh orang lain. Dan selain itu... Lihat pakaianku, liontin giok ini sama sekali tidak cocok denganku. Akan sangat sia-sia untuk memberikannya kepadaku."

Sehun menatap Seulgi dengan sedikit rasa ingin tahu dalam tatapannya. Seulgi memberinya perasaan yang sangat aneh; dia yakin bahwa dia mengenal semua jenis orang, tetapi dia tidak dapat mengetahui Seulgi yang dua tahun lebih muda darinya.

Perilaku Seulgi tampak sedikit kasar dan menonjol ketika mereka pertama kali bertemu, tetapi dia langsung membalikkan kesan itu pada pertemuan kedua mereka.

Melalui pengamatannya, dia menemukan bahwa Seulgi sebenarnya memiliki karakter yang sangat baik. Dia tidak angkuh atau rendah hati ketika berinteraksi dengan orang lain, dan dia sering menunjukkan semacam kepercayaan diri dan ketenangan yang sepenuhnya bertentangan dengan statusnya. Dia juga sangat mudah bergaul, dan dia tidak memperlakukan seorang pegawai toko secara berbeda dengan putra Hakim ini.

Di Restoran Seven Treasure, Sehun tidak begitu mengerti apa yang Seulgi bicarakan ketika dia meminta pisau, tetapi dia tahu bahwa Seulgi sangat menyukai kayu rosewood Burma. Meskipun Sehun tidak merasa bahwa kayu itu begitu berharga.

Seulgi terus berbicara tentang 'berapa nilainya', tetapi peralatan di Restoran Seven Treasure jauh lebih berharga daripada perabotan kayunya. Sehun telah mengamati Seulgi secara diam-diam hari itu; Seulgi tidak mengambil apa pun ketika mereka pergi. Dia bahkan tidak menyentuh cangkir anggur yang sangat mudah untuk dibawa kabur.

Kegembiraan Seulgi tampaknya tidak dibuat-buat, tetapi dia masih menahan diri.

Ayah Sehun sering berkata: setiap orang memiliki keinginan, jangan pernah meremehkan seseorang karena itu. Sebaliknya, kamu harus melihat pilihan apa yang dibuat orang itu ketika menghadapi 'keinginan' mereka.