bab empat belas

3.6K 209 35
                                    

Kepulangan Inggid dan Januar harus tertunda karena putri bungsunya itu merengek belum siap berpisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kepulangan Inggid dan Januar harus tertunda karena putri bungsunya itu merengek belum siap berpisah. Rencana awal, mereka hanya menginap empat hari, tapi berkembang menjadi satu minggu. Namun, Januar tidak bisa mengulur lebih lama meskipun ingin. Karena usaha real estat miliknya yang kini sedang proses pembangunan itu tidak bisa ditinggal terlalu lama dari pengawasannya.

Berat hati Shaza mengantar orang tuanya pulang hari ini, tapi dia tidak punya pilihan. Pada hari yang sama, Shaza memiliki acara welcome party jurusan pada malam hari. Setidaknya kegiatan itu bisa menghibur hatinya agar tidak terus terbayang orang tuanya.

Sesuai kesepakatan, Prad yang mengantar Shaza pergi karena acara baru dimulai pukul enam malam. Dengan jam selesai yang tidak tertera, tentu Prad tidak mungkin membiarkan istrinya pulang sendirian. Shaza gagal melakukan negoisasi agar bisa berangkat bersama Regi, karena temannya itu sudah dua hari lalu resmi berpindah.

Di sinilah Shaza berada, di parkiran kafe dengan konsep ruangan terbuka yang menyediakan halaman luas. Shaza berangkat lebih awal supaya belum banyak orang, terutama Regi, Ansel dan Sadam. Ketiganya datang hari ini, mereka membuat janji datang bersama pukul setengah enam, tapi Shaza mencuri start lebih dulu. Tidak hanya Regi, Ansel dan Sadam pun menawari Shaza untuk berangkat bersama, tapi ditolaknya dengan alasan arah rumah mereka tidak sama.

Melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah enam. Yakin teman-temannya akan segera datang karena beberapa menit lalu sudah melaporkan keberangkatan, Shaza pun mengetik di ruang obrolan.

 Yakin teman-temannya akan segera datang karena beberapa menit lalu sudah melaporkan keberangkatan, Shaza pun mengetik di ruang obrolan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku turun sekarang aja sebelum temen-temenku dateng. Nggak apa-apa, 'kan?" tanya Shaza menoleh kepada laki-laki di sebelahnya yang kini mengangguk. "Biar nggak bosen nungguin aku, kamu tinggal dulu aja, Mas. Nanti kalau udah mau selesai, aku telepon."

Prad mengangguk kembali. "Hati-hati ya."

Setelah memberikan satu jempol tanda mengiyakan, Shaza pun turun dan menghampiri tempat presensi. Panitia menyambutnya dengan ramah, mengarahkan perempuan itu untuk mengambil duduk di atas rumput dengan dialasi tikar yang telah disediakan. Mengusung tema garden party yang cocok dengan lokasi kafe, para mahasiswa baru diwajibkan memakai pakaian berwarna hijau, sedangkan khusus panitia memakai krem.

The Day You Came [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang