Chapter 11

7K 450 4
                                    

Aksa POV

KANTOR Aksa terletak di suatu kompleks ruko bergaya modern di daerah Bintaro. Ia join dengan teman-temannya untuk menyewa ruko 3 lantai ini. Lantai 1 dibuat jadi coffee shop, lantai 2 dibuat jadi office, lantai 3 dibuat jadi studio live dan studio foto.

Bisnis sepatu yang Aksa bangun sudah berjalan selama hampir 5 tahun. Brandnya bernama 'Anecdote', dengan fokus penjualan pada marketplace online.

Awalnya, Aksa membangun bisnis sepatu bersama dengan Ben—teman kuliahnya, untuk memenuhi mata kuliah Entrepreneurship. Tapi siapa sangka, bisnisnya lancar dan berjalan sampai sekarang.

Kalau dibanding, Aksa dan Ben seperti langit dan bumi. Aksa terlihat berandalan dan sangar dengan gayanya, kalau Ben sebaliknya, bergaya culun dan nggak mencolok.

Tapi satu yang membuat mereka cocok adalah, keduanya sama-sama bertanggung jawab dan bersemangat untuk membangun bisnis ini.

Selain itu, di kantor juga ada Adimas, seorang graphic designer, Leo, seorang Social Media Manager, Rimba, seorang Sales Manager dan Mba Andina, seorang HRD. Semuanya, kecuali Mba Andina adalah teman sekampus Aksa dan Ben.

"Aku Alexandria—biasa dipanggil Aria." Aksa memerhatikan Aria yang menyalami satu persatu rekan kerjanya.

"Oh, jadi ini inspirasi brand Aria's Project?" tanya Leo.

Aria tersenyum canggung.

"Bahaya nih, kalau kalian putus, ntar gimana?" celetuk Rimba, yang langsung disambut gelengan kepala Aria.

"Aku bukan pacarnya Mas Aksa, kok!" kata cewek itu.

"Mas Aksa?? Cieee sejak kapan jadi Mas-mas lu?" goda Leo.

Aria menatap panik kearah Aksa, tapi Aksa hanya nyengir lebar dan menikmati situasi ini.

"Udah, anak baru jangan dikerjain." kata Aksa.

"Bahaya nih, sekantor jangan-jangan pacaran mulu ntar kerjanya." Mba Andina menimpali sambil tersenyum jahil.

"Aku bukan—"

"Aman kok Mba, tenang aja." Aksa memotong perkataan Aria, yang langsung dibalas kernyitan dalam di jidat cewek itu.

Aksa rasanya ingin sekali tertawa. Cewek ini lucu.

"Nih, Aria, tempat duduk kamu." Aksa menunjuk kearah meja kosong disamping meja Mba Andina. "Laptop sama handphone yang diatas meja dipakai aja, itu memang buat kamu kerja dan bikin konten."

Aria duduk dikursinya. Kentara sekali kalau cewek ini kikuk.

"Tolong kamu create akun sosial media sama marketplace Aria's Projects, ya. Email segala macemnya juga tolong diurusin." kata Aksa.

Aria mengangguk. "Oke Mas."

"Aksa." Ben yang sedari tadi serius didepan laptopnya bangkit berdiri. "Ada yang mau gue diskusiin, dibawah ya."

Aksa mengikuti Ben menuruni tangga kearah coffee shop tempat mereka berdua biasa meeting.

"Kenapa Ben? Ada masalah?"

Ben mengangguk. "Cukup serius."

Aksa menunggu. Ben memutar laptopnya kearah Aksa. Aksa membaca berita berbahasa inggris yang terpampang dilayar laptop.

Kapal kargo tenggelam di laut cina selatan akibat angin topan.

"Ini kapal yang angkut barang kita?"

Ben mengangguk. "Belum resmi dikonfirmasi, tapi waktu gue cocokin data, emang ini kapalnya."

He Was My First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang