Haii!! Di mulmed ada foto Febby yaa hehe cakep emang, tapi....ya taulah kwkw
Oke, happy reading♥
---------------------------------------------------
Jam demi jam berlalu. Menit demi menit berlalu, dan detik demi detik pun berlalu. Kini perlombaan futsal dan basket antar sekolah pun usai. Waktu menunjukkan pukul empat sore. Pengumuman lomba drama, modern dance, menyanyi, sekaligus futsal dan basket akan segera dimulai.
Seluruh murid berkumpul di lapangan rumput tempat pertandingan futsal tadi dilaksanakan. Sang ketua OSIS, Lucas, menaiki podium yang telah disediakan sambil membawa kertas yang berisi nama- nama juara.
Ketegangan meliputi seluruh hati para murid yang berdiri di atas lapangan rumput berukuran dua puluh kali empat puluh meter tersebut.
Beberapa pengumuman lomba telah dibacakan, dan kini tiba saatnya untuk mengumumkan juara kedua dari lomba menyanyi solo antarsekolah.
"Selanjutnya, juara kedua diperoleh oleh....." Lucas memandang ke sekelilinnya. "SMA Vreden, alias sang Tuan Rumah!" kini, seluruh anak- anak, terutama anak SMA Vreden langsung jungkir balik, salto, teriak- teriak, tepuk tangan, dan sebagainya, ketika nama sekolah mereka dipanggil.
"Perwakilan dari SMA Vreden, yaitu Chrysella Adams, dipersilahkan untuk maju kedepan." Lucas mengucapkan dengan senyuman yang membuat anak- anak perempuan langsung tepar.
"Coba aja kalo Jeannie yang maju, pasti sekolah kita juara satu. Sayangnya Jean pingsan sih waktu itu." Beberapa murid dari SMA Vreden mengatakan hal yang membuat hati Chrysella panas ketika ia maju ke depan podium dan mendengarnya. Awas, lo Jean. Batin Chrysella dalam hati.
"Dan kini....saat yang kita tunggu- tunggu......juara satu dari lomba menyanyi adalah........." Lucas menggantungkan kalimatnya dan membuat semua peserta gigit jari. "SMA Gracia!" kini suasana makin heboh dengan adanya tepuk tangan dan sorak- sorakan tak karuan dari siswa-siswi yang berada disana. Beberapa peserta ada yang mulai menangis, kecewa, dan putus asa ketika nama mereka tidak ada di dalam daftar juara.
"Silvianna Tan, perwakilan dari SMA Gracia diminta untuk maju ke depan." Lucas berbicara dengan ramah.
"Hei, selamat ya." Jean menjulurkan tangannya ke arah David, yang kini berada di depannya.
"Iya, makasih. Vreden juara dua ya?" David membalas ucapan Jean.
"Iya. Juara dua."
"Selamat juga, ya." David tersenyum.
Nathan yang tiba- tiba hadir di antara mereka berdua, memecah suasana. "Hoi! Ngapain lo? Eh, Jean, sini bentar deh. Vid, Jeannya gue pinjem bentar." Nathan menarik pergelangan tangan Jean.
"Pinjem, pinjem, lo kira gue barang?" Jean melototi Nathan."Gue pergi dulu, ya Vid." Jean melambaikan tangannya.
"Kenapa?" Jean memiringkan kepalanya.
"Mengenai masalah tadi siang-gue belom minta maaf. Jadi, gue meminta maaf sebesar- besarnya kepada lo, dan juga omongan si Febby gak usah lo masukkin ke hati. Dan satu lagi-ucapan gue juga gak usah lo pikirin. Itu gue cuma becanda kok. " Nathan tersenyum dan mulai melangkahkan kakinya, berjalan pergi.
"Oh, iya, nanti gue anter lo pulang ya." Nathan berteriak karena jarak mereka yang sudah jauh. "Dah." Nathan melambaikan tangannya, kemudian berlari ke arah gerombolannya.
"Ucapan dia yang mana?" Jean berpikir, mengingat lagi kejadian tadi siang. Lo gak usah cari masalah sama Jean ya gue peringatin. Gue yang ngejer- ngejer dia gue yang sayang sama dia. Kalo lo mau cari masalah sini sama gue aja! Perkataan tersebut tiba- tiba terlintas di benak Jean. "Oh, yang itu." Jean tertawa geli sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen Fiction[COMPLETED] Keluarga. Persahabatan. Cinta. Manakah yang akan kau pilih? Jeannie Harrington. Itulah namanya. Nama seorang gadis yang telah mengalami kepahitan hidup sejak usianya yang masih belia. Ia kini tumbuh sebagai seorang gadis yang membenci la...