Italic : flashback. Jangan bingung yow.
----------------------------------------------------
[Author's POV]
"BUAHAHAHAAHAHA," Vero tertawa ngakak ketika mendengar cerita Jean keesokan harinya, pada hari Sabtu, ketika ia dan Anne sedang berkunjung ke rumah Jean. Sekolah meliburkan hari Sabtu, oleh karena itu, Vero dan Anne bisa datang pagi- pagi sekali, yaitu jam sepuluh.
"Udah kek, ketawanya," Jean menunduk malu. Oke, ia benar- benar malu karena peristiwa kemarin sore di depan rumah Nathan.
"Lagian kocak, lo cemburu sama Cella, padahal Cella itu saudara kembarnya Nathan? WUAHHAHHAHAA," Vero mulai kambuh dah penyakitnya.
Ya, jadi kira- kira kejadian yang sebenarnya, kejadian yang Jean tak ketahui itu seperti ini :
"Cell, gue boleh minta bantuan lo gak?" Tanya Nathan kepada Gracella Celista—cewek yang sekarang duduk berada di sampingnya.
"Bantuan opo?" Cella menjawab sambil merebahkan dirinya di atas sofa empuk di ruang tamu rumah mewahnya.
"Gue lagi suka sama satu cewek. Udah lama banget sih, trus gue nembak dia kan, tapi—ditolak." Nathan menjawab dengan senyuman kecut.
"Ckckck, kasian banget hidup lo. Ganteng- ganteng sih jomblo ya." Cella berdecak. "Jadi...lo mau minta bantuan apaan?" Ia melanjutkan sambil membuka toples makanan kering yang berada di hadapannya.
"Gue mau lo nyamar jadi sahabat gue." Jawaban Nathan membuat Cella sedikit terkejut.
"Yang bener aja lo? Lo mau gue nyamar jadi sahabat lo?" Cella melirik Nathan tajam.
"Please lah, Cell. Cuman sampe gue dapetin dia aja." Nathan merengek sambil mengeluarkan pupy face-nya. Kebayang gak sih, kalau ternyata cowok cool kek Nathan bisa keluarin puppy-face?
"Ihh, okay, okay, fine! Tapi cuman sampe lo dapetin dia aja ya!" Cella menaruh toples kaca yang ia pegang ke meja kaca ruang tamunya. "Jadi...rencana lo apaan?"
"Jangan sampe siapapun tau kalau lo itu kembaran gue." Nathan menjawab. "Pokoknya lo pura- pura aja jadi sahabat yang ceritanya suka sama gue dari dulu." Ia melanjutkan.
"Dih, geli banget," Cella mulai merasa jijik.
"Ayolah, Cell, kembaran macam apa sih lo?!" Nathan kembali memelas kepada adik kembar tak identiknya itu.
"Iya dah iya! Gue terima! Ish, kakak macam apa sih lo?! Minta gue tabok tau gak?!" Cella mencubit kedua pipi Nathan hingga ia merasa kesakitan.
"Iya, ampun, dek, ampun!" Nathan meringis. "SAKIT CELL! SAKITT!!" Kini, kedua tangan Cella mencubit pinggang kakak kembarnya itu dengan keras. Sangat keras. Lalu terjadilah perang dunia kelima.
***
Keesokkannya, rencana Nathan mulai diluncurkan. Hari pertama Cella masuk sekolah, diantar menggunakan mobil merci hitamnya sendiri, dengan supir yang menyetir. Makanya, Jean merasa pernah melihat mobil itu kan?
Nathan sendiri sudah berangkat pagi- pagi ke sekolah untuk menjalankan aksinya. Rencananya berjalan mulus. Baru saja ketika Jean sampai di pintu gerbang, mobil mercinya juga sampai. Pas- pasan sekali. Cella yang baru keluar langsung saja menghampiri Nathan yang sedang berdiri di depan gerbang bersama gerombolannya.
Mungkin ini diluar rencana, tentang Cella menggandeng lengan Nathan, makanya, waktu itu Nathan protes. Oke, gak apa- apa, setidaknya rencananya itu berhasil dan membuat Jean angkat kaki dari tempat ini. Rencana selanjutnya. Ketika berada di koridor, Cella tetap menggandeng Nathan hingga berpapasan dengan Jean ketik ingin masuk kelas. Dan yang itu juga berhasil.
Ketika Miss Jenni menyuruh Jean untuk mendampingi Cella keliling sekolah, itu juga salah satu rencana mereka, karena Cellaa sendiri yang meminta kepada Miss Jenni, agar Jean yang menjadi tour guide-nya.
Ingat foto Nathan dan Cella di gallery ponsel Nathan? Ya, foto itu diambil ketika mereka berdua masih berada di Amerika, pada saat musim dingin tiba. Wajar saja Nathan merangkul Cella, karena itu saudara kembarnya kan?
Keesokkan harinya, ketika Febby menjambak rambut Jean di lapangan sekolah, dan Nathan melewatinya bersama Cella di sampingnya, itu sebenarnya merupakan bagian dari rencana mereka.
Kenapa Nathan sempat melirik Jean? Karena sebenarnya, tangannya sudah gatal ingin menghabisi nenek lampir itu, tetapi Cella berbisik "Nath, lo mau rencana kita rusak? Udah, jalan aja, sih." Makanya, Nathan tetap berjalan dan tidak menghiraukan pertengkaran mereka berdua.
Pada saat Febby sedang menjebak Nathan, dengan cara melabrak Cella, sebenarnya itu bukan bagian dari rencana mereka, tetapi, Nathan bersyukur karena Febby telah membuat rencana mereka semakin lancar. Kenapa Nathan marah? Tentu saja dia marah. Kembaran dan adik satu- satunya yang ia miliki ingin disakiti oleh orang lain. Bagaimana tidak murka coba?
Dua minggu setelah itu, tepatnya pada hari Jum'at, Nathan sengaja meminta Jean untuk ke rumahnya, karena ia tau kalau Jean itu sangat membenci Cella. Okay, mungkin adegan pelukan antara Cella dan Nathan itu tidak direncanakan.
Pada saat itu, Nathan baru saja memberikan es krim—makanan favorit Cella di seluruh jagat raya, setelah Cella merengek selama satu jam, dan itu membuat Nathan tidak tahan. Akhirnya, ia terpaksa membeli es krim di tengah hujan yang deras ini. Dengan membawa mobil tentunya. Pada saat Nathan sudah sampai di rumah, Cella langsung saja melahap es krim itu hingga ludes.
Untuk berterima kasih, Cella akhirnya memeluk kakaknya itu. Apakah itu salah? Tidak. Tapi karena Jean tidak mengetahui hal ini, marahlah ia. Tetapi, berkat itu, Jean dan Nathan bisa jadian juga kan?
***
"Tapi sumpah, gue gak nyangka lo akhirnya bisa jadian sama Nathan! Ini mah harus dirayakan kali!" Vero masih terkekeh sambil memegangi perutnya yang melilit akibat ketawa terus- menerus.
"Dih, lebay." Jean menjawab sambil tersenyum sumringah.
"Tapi serius, lo beruntung banget. Hidup lo enak banget sumpah. Dikelilingi cowok- cowok cakep! Gantengnya bukan yang pas- pasan, tapi yang aduhai," Vero mencomot keripik kentang yang baru saja disuguhkan oleh Anne.
"Udah punya pacar kek Nathan, punya kakak kek Lucas, adeknya Mike yang aduh, benar- benar ya, Jean! Adek lo gue embat lama- lama!" Dengan mulut yang masih berisikan keripik kentang, Vero ngoceh.
"Dih, najis. Maunya sama berondong. Chris mau dikemanain, yaelah," Jean menoyor kepala sahabatnya itu.
"Oh iya, yak." Vero terkekeh.
Anne berbeda jauh dengan Vero, ia hanya terdiam sambil memakan kripik kentang yang ia bawa dari rumah. Tumben. Biasanya si Anne itu bawelnya melebihi Vero. Kenapa hari ini beda?
Okay, by the way, Cella sama Jean sekarang jadi teman dekat loh, karena peristiwa kemarin. Jean mah mencari kesempatan dalam kesempitan. Mau deketin adik ipar~
------------------------------------------
Oke, aku di sini mau kasih tau, kalau yang part sebelumnya, yang di bagian terakhir itu aku ralat. harusnya 'Cella' bukan 'Chrysella'. Oke, deh. Sekian.
Vote and Comment ya gaes!~
Salam Penulis
Alice
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen Fiction[COMPLETED] Keluarga. Persahabatan. Cinta. Manakah yang akan kau pilih? Jeannie Harrington. Itulah namanya. Nama seorang gadis yang telah mengalami kepahitan hidup sejak usianya yang masih belia. Ia kini tumbuh sebagai seorang gadis yang membenci la...