Seorang laki- laki yang berusia dua puluh delapan tahun itu membuka pintu rumahnya, dan kemudian, disambut oleh tiga orang anak. Yang satu sudah berusia lima tahun, dan yang dua lagi berusia tiga tahun.
"Papa kok tumben, pulangnya cepet?" Anak laki- laki yang berusia lima tahun itu bertanya, sambil menarik- narik jas hitam yang dipakai oleh ayahnya itu.
"Iya. Lagi gak ada kerjaan di kantor," Ayah dari laki- laki itu menjawab. "Oh, iya. Temen Papa ada yang mau nikah. Pestanya hari Sabtu besok. Kamu mau ikut gak,?" Tanya ayah itu.
"Mau lah Pa!" Anak laki- laki itu kembali menjawab.
"Nathan! Ayok makan! Makanannya udah siap! Kali ini aku yang masakin!" Teriak seorang wanita dari dalam dapur.
"Iya! Ayok, anak- anak, kita makan dulu ya," Jawab lelaki itu.
"Jean, Sabtu besok, kita pergi ke kondangan yuk!" Ajak laki- laki itu.
"Kondangan? Siapa?"
"Ada deh. Besok ikut aja. Jonathan sama si kembar juga ajak aja,"
"Iya, Ma! Jennifer sama Nathania di ajak ya!" anak cowok itu menarik- narik lengan ibunya.
"Iya, deh, iya. Sekarang makan dulu," Ibunya itu tersenyum.
Dan tebak, siapakah mereka? Yup. Mereka adalah Jean dan Nathan, yang sudah menikah enam tahun yang lalu, sebulan setelah ayah kandung Jean—yang merupakan ayah tirinya Nathan itu meninggal. Kini, mereka telah dikaruniai tiga anak, yaitu Jonathan, si anak sulung, lalu, ada si kembar—Jennifer dan Nathania.
***
"JEANNIEEEE!!!" Teriak seorang wanita yang memakai gaun dari belakang.
Jean menoleh, lalu berteriak sama histerisnya, "VEROOO!!!" lalu, keduanya berpelukan, layaknya teletubbies.
"Ih, gila ya, anak lo udah pada gede semua," Wanita itu—Vero mengusap rambut Jonathan—anak sulung Jean-Nathan.
"Weisshh, iya dong. Chris mana?" Jean menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari suami dari sahabatnya itu.
"Dia lagi bawa anaknya ke toilet," Vero memutar bola matanya.
"Ohh...siapa? Vera atau Christian?" Jean bertanya, dengan diselingi humor.
"Christian lah! Vera kan lagi gue gandeng ini!" Vero mengangkat tangannya yang sedang menggandeng seorang putri kecil, yang memakai gaun. "Oh, iya. Lo udah salaman sama pengantin belom?" Vero melanjutkan.
"Belom. Lo udah?"
"Belom juga. Sama. Ya udah, kita salaman dulu dah. Vera, kamu main sama Jennifer sama Nathania dulu ya, Mama sama Tante Jean mau salaman sama pengantin dulu," Vero berjongkok, lalu mengusap rambut anak perempuannya. Setelah itu, anaknya—Vera, langsung berlari dan menghampiri si kembar.
"Anne! Gua gak nyangka lo sama David juga akhirnya!" Vero memeluk sang pengantin—Anne yang sedang berdiri di atas pelaminan, bersama suaminya, yang berada di samping.
"Jodoh kan gak ada yang tau, Ver. Lo juga sama Chris, kan? Haha. Jadi juga lo," Anne—dengan gaun pengantinnya yang berwarna putih itu membalas pelukan sahabatnya.
"Selamat ya, Vid." Jean menyalami tangan sahabatnya—yang dulu sempat menjadi mantannya itu pada saat ia berusia tiga belas tahun.
"Iya. Nathan mana?" David menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sobat karibnya.
"Ituuuu.." Jean menunjuk Nathan, menggunakan telunjuknya. Nathan—yang masih menikmati hidangan, merasa telah ditunjuk isterinya, lalu menoleh, tersneyum sambil melambaikan tangannya.
Jean tersenyum sendiri melihat tingkah laku suaminya itu. Bukan hanya karena itu, tetapi karena akhirnya, ia dapat memiliki kehidupan yang bahagia. Mempunyai adik ipar seperti Cella dengan suaminya--Marco, kakak Lucas, adik Mike, suami Nathan, dan ketiga anaknya--Jonathan, Jennifer, Nathania.
Oh, dan apa kau tau? Thomas akhirnya menikah dengan Chrysella, dan Febby dengan James--adik kelasnya itu. Dan satu lagi. Nathan sekarang sudah menjadi CEO, dari sekolah Vreden yang memiliki pusat di Amerika—yang sekarang sudah dipindahkan ke Indonesia.
-----THE END-----
--------------------------------
WIHH AKHIRNYA SELESAI CUY! RESMI COMPLETED! TINGGAL EDITING DOANG :")
btw, di mulmed ada foto pernikahan David sama Anne yak :v
OKE SIP, VOMMENT YAW!
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
Teen Fiction[COMPLETED] Keluarga. Persahabatan. Cinta. Manakah yang akan kau pilih? Jeannie Harrington. Itulah namanya. Nama seorang gadis yang telah mengalami kepahitan hidup sejak usianya yang masih belia. Ia kini tumbuh sebagai seorang gadis yang membenci la...