PROLOG
"Jen, gue ngerasa hubungan kita makin hari makin nggak waras deh." Kata Jo sambil menggigit sepotong wafer keju yang berada di genggamannya.
Jonathan duduk santai di depan teras rumahnya. Menikmati dinginnya angin malam ditemani dengan secangkir kopi hitam dan wafer keju yang sudah seperti kawan karibnya.
"Apaan Jo? Gue nggak denger nih." Sahut Jena yang kini sedang ditelponnya. Di sana terdengar gaduh dan riuh dengan suara dentuman musik dan juga teriakan. Sepertinya Jena sedang ada di pub.
"Gue lagi di pub, Jo." Lanjutnya melengkapi kalimat sebelumnya. Benar dugaan Jo, gadis itu memang sedang ada di pub.
"Cari tempat sepi, Jen. Please, gue mau ngomong penting sama lo." Pintanya bernada memelas.
"Ah oke," Hening beberapa saat. " Sepi nih, mau ngomong apa?"
Jena bisa mendengar tarikan nafas Jo yang begitu dalam. Jena pun mencium ada sesuatu yang tak beres saat ini.
"Gue rasa... gue pengin putus, Jen." Tukas Jonathan mantap. "Gue... bener-bener yakin."
"A-apa?"
"Putus, Jen." Ulang Jonathan.
"Ah i-ya, putus."
Cowok itu berusaha agar Jena tak terlihat syok, "Nggak marah 'kan?"
"Nggak lah. Gue gapapa." Kemudian, "Gue tutup ya? Temen-temen udah pada nunggu, kasian."
"Oke."
Tuut... Sambungan telepon putus secara sepihak. Lagi-lagi ia merasa hatinya berdegup lebih kencang sesaat sebelum ia mengakhiri hubungannya dengan Jena. Jantungnya memompa lebih cepat dan terasa ada sesuatu yang mengganjal, itu membuat perasaannya makin tak enak.
Tapi itu segera berlalu setelah Android Jonathan berbinyi beep menandakan ada sebuah pesan LINE masuk. Dan itu berasal dri seseorang yang selama ini dia tunggu.
Terlihat sebuah senyum tipis mengembang begitu saja di bibirnya. Darahnya seakan mendesir namun jauh lebih gila. Sebuah pesan singkat bisa membuatnya terlihat sangat bahagia seperti yang kau lihat.
Dengan lihai, kedua jempolnya berirama mengetik tiap-tiap kata untuk membalas pesan tadi. Tentu saja itu masih dilakukannya dengan senyum yang terlihat aneh.
Jonathan: Gue jemput lo nanti di bandara
Jonathan: Seneng banget lo ke sini lagi. Welcome home dear...
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jena And Jo
Teen FictionJena merasa hidupnya semakin tidak bisa ia mengerti semenjak putus dari pacarnya, Jonathan. Banyak yang kembali. Banyak yang tergores lagi. Banyak hal yang tidak bisa ia bayangkan sebelumnya. Dan semua yang terjadi menyadarkannya pada sesuatu. Y...