Teater kehidupan telah dimulai,
dengan pelakon tunggal dan dialog bisu.
Rencana berjalan, takdir melantai,
di antara hati yang patah dan bujukan palsu.
Maukah engkau menjadi pendengarku?
Memahami potongan sketsa peran,
menghakimi kenangan dan w...
Hei, biarkan dia Biarkan dia lelap Tidur bersama mimpi yang terkubur Bila esok langit masih mendung Tepuk dia dengan senyum Karena rumah tak selalu jadi tempat pulang Kadang pribadi selalu jadi pengembara abadi Berlari tanpa henti Hingga lupa apa yang dicari Biarkan dia lelap seakan mati Kadang lelah hanya ingin dimengerti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.