Hei, biarkan dia
Biarkan dia lelap
Tidur bersama mimpi yang terkubur
Bila esok langit masih mendung
Tepuk dia dengan senyum
Karena rumah tak selalu jadi tempat pulang
Kadang pribadi selalu jadi pengembara abadi
Berlari tanpa henti
Hingga lupa apa yang dicari
Biarkan dia lelap seakan mati
Kadang lelah hanya ingin dimengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PuisiTeater kehidupan telah dimulai, dengan pelakon tunggal dan dialog bisu. Rencana berjalan, takdir melantai, di antara hati yang patah dan bujukan palsu. Maukah engkau menjadi pendengarku? Memahami potongan sketsa peran, menghakimi kenangan dan w...