Ironi

621 9 0
                                    


Jejaknya membeku tertahan.
Jeritan pilu di tengah keramaian.
Sebuah kehidupan telah dipeluk Tuhan.
Sekejap mata sekilas pandangan.
Orang-orang mulai berbisik gamang.
Sungguh ironi untuk hal yang pasti datang.
Tak tunggu siang atau menjelang petang.
Janji jiwa kembali tak memandang bimbang.
Andai manusia tak berpura lupa.
Andai kematian terlintas di sela sibuknya fana.
Mungkin manusia tak sempat menyenangkan jiwa.
Terlalu sibuk menangisi dosa.
Namun mungkin janji palsu lebih indah.
Mungkin berbuat amalan timbulkan gerah.
Atau mungkin hati kita masih keras dan angkuh.
Tanpa sadar sediakan bara pembakar tubuh.

Tanpa sadar sediakan bara pembakar tubuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang