Kau adalah alasan,
yang menjadikan puisi dan nasehat perasaan
tinggal sekedar picisan murahan.
Karena hadirmu...
Dan setiap perkataanmu berubah menjadi candu
mengalahkan setiap kalimat rayuan di halaman buku
membuat aku rindu
pada bayanganmu yang bahkan tampak semu.
Jika akhirnya jingga bertemu senja,
dapatkah bumi mengecup bulan separuh?
Jika akhirnya kita berakhir bahagia,
dapatkah segera kurengkuh wajah dan biarkan rinduku luruh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PoetryTeater kehidupan telah dimulai, dengan pelakon tunggal dan dialog bisu. Rencana berjalan, takdir melantai, di antara hati yang patah dan bujukan palsu. Maukah engkau menjadi pendengarku? Memahami potongan sketsa peran, menghakimi kenangan dan w...
