Hei, jika kugantungkan bahagiaku padamu,
maukah kau menjaganya baik-baik?
Hei, jika kusandarkan anganku padamu,
maukah kau mewujudkannya?
Hei, jika kuajak kau menyelami masa depan tanpa peta yang pasti,
maukah kau bersusah payah mencari jalan untuk kita pulang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PoésieTeater kehidupan telah dimulai, dengan pelakon tunggal dan dialog bisu. Rencana berjalan, takdir melantai, di antara hati yang patah dan bujukan palsu. Maukah engkau menjadi pendengarku? Memahami potongan sketsa peran, menghakimi kenangan dan w...