Teater kehidupan telah dimulai,
dengan pelakon tunggal dan dialog bisu.
Rencana berjalan, takdir melantai,
di antara hati yang patah dan bujukan palsu.
Maukah engkau menjadi pendengarku?
Memahami potongan sketsa peran,
menghakimi kenangan dan w...
Jangan takut, katamu Namun gelap menelanku Genggamanmu mengekang Menuntun tatihan langkah letih Hitam masih mendominasi Pudarkan spektrum warna Hatimu sekeras karang memutih Didihkan resonasi bak buih Mulutmu mengunci bibirku Waktu labuhan sejiwa telah dekat Namun buta masih mengakar Hatiku mati mengiringi desahmu Ulangi lagi, bisikku Namun gelap masih membisu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.