Teater kehidupan telah dimulai,
dengan pelakon tunggal dan dialog bisu.
Rencana berjalan, takdir melantai,
di antara hati yang patah dan bujukan palsu.
Maukah engkau menjadi pendengarku?
Memahami potongan sketsa peran,
menghakimi kenangan dan w...
Mengenangmu, seperti mengingat setiap kata perkata dari lagu kesukaanku. Terlalu mudah, terlalu menyenangkan. Sulit lupa, sulit hilang. Membeku dan menjadi relief abadi di simpulan saraf otakku. Terus berputar dan bermain indah, bagaikan komidi putar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.