Akhir-akhir ini aku mencoba hidup 'normal', kau tahu, hal-hal seperti keluar dari rumah, bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru, mencoba beberapa hal yang berbeda, jatuh cinta kemudian patah hati lagi, menangis lalu tertawa lagi.
Kau tahu apa yang terjadi?
Aku muak. Aku lelah.
Rasanya definisi 'normal' yang mereka gencar-gencarkan perlahan merusak inti otak dan pribadi yang membentuk siapa aku.
Mungkin benar, hidup yang diagung-agungkan kebanyakan orang belum tentu sesuai dengan mereka yang pencilan.
Betul, aku pencilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PoetryTeater kehidupan telah dimulai, dengan pelakon tunggal dan dialog bisu. Rencana berjalan, takdir melantai, di antara hati yang patah dan bujukan palsu. Maukah engkau menjadi pendengarku? Memahami potongan sketsa peran, menghakimi kenangan dan w...