Kadang lucu,
Meski tak pantas ditertawakan.
Tapi serius,
Saat ini aku ingin kabur.
Denganmu...
Yang namanya saja aku tak tahu.
Meninggalkan bisingnya dunia sosial yang terlalu mengenal duniaku.
Sehingga seenak nafsu menggurui dan menghakimiku.
Rasanya ingin lari.
Mekipun nanti pasti ingin kembali.
Tapi dia tak kunjung datang,
Membuat malam-malamku bimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PoetryTeater kehidupan telah dimulai, dengan pelakon tunggal dan dialog bisu. Rencana berjalan, takdir melantai, di antara hati yang patah dan bujukan palsu. Maukah engkau menjadi pendengarku? Memahami potongan sketsa peran, menghakimi kenangan dan w...