Pencuri Pertunjukan

329 4 0
                                    

Keramaian masih menggagahi malam.
Langkah sang gulita tersusup senyap.
Pertunjukan hidup terus berlangsung.
Tanpa pertanda akan usai.
Di antara kerumunan,
terselip benak-benak angkuh.
Di antara wajah-wajah asing,
tersisih pemilik frustasi.
Di antara bibir-bibir merona,
mengepul asap dari jiwa-jiwa pemalu.
Di antara gema tawa,
tersembunyi derai kesedihan.

Katamu,
manusia punya pertunjukkan sendiri dalam teater hidup.
Lalu yang mana milikku?
yang mana milikmu?
Apakah pertunjukkan kita akan berakhir dengan senyuman
ataukah linangan air mata?
Mungkinkah harus berakhir di tengah pertunjukkan
dan ditinggalkan penonton yang mendadak bosan?

Rentetan tanyaku kau sambut dengan senyuman
hangat dan jawaban sederhana,
'Tak usah cemas, dengan senang hati
aku akan menjadi pencuri pertunjukanmu
dan akan kubantu kau mendapatkan
akhir cerita seperti yang kau mau.'

'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MonologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang