Ada kamu.
Di balik sibuknya pikiran.
Di balik bimbangnya hati.
Di antara setiap kemungkinan.
Di lingkup lintasan kejadian.Ada kamu.
Di jenuhnya hari.
Di penghujung malam.
Di penantian pagi.Ada kamu.
Selalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PoetryTeater kehidupan telah dimulai, dengan pelakon tunggal dan dialog bisu. Rencana berjalan, takdir melantai, di antara hati yang patah dan bujukan palsu. Maukah engkau menjadi pendengarku? Memahami potongan sketsa peran, menghakimi kenangan dan w...