Davina sedang duduk di meja guru sambil menatap murid kelas delapan yang diajarnya. Mereka semua sedang mengerjakan tugas di buku latihan. Tidak lama ponsel Davina bergetar. Satu notifikasi LINE muncul. Ia segera membukanya dan ternyata itu adalah pesan dari Davin.
Davin👶: Ina sayang
Davina: Apa?
Davin👶: Nama kontak aku udah diganti belum?
Davina: Belum hehehe
Davin👶: Ih masih pake emot yang anak kecil ngempeng itu?
Davina: Iya💩
Davina👶: Kok kamu ngirim emot pup ke aku?😭
Davina: Salah pencet hehe
Davin👶: Tadinya mau emot apa?
Davina: 😤
Davin👶: Tadi dikasih pup, sekarang dikasih ingus. Untung aku sayang kamu
Davina: 😋
Davin👶: Sekarang meletin lidah 😒
Davina: Biarin, udah ah Ina lagi dikelas kirain linenya penting
Davin👶: Ih ganti nama kontak aku atuh na
Davin👶: Kalo engga kirimin emot love love yang banyak
Davin👶: Buru ih aku biar semangat niiih
Davin👶: Pokoknya aku line terus sampe dibalesDavina: ❤💙💚💛💜💓💔💕💖💗💘💝💞💟
Davina: Udah banyak tuh ya jangan line dulu ina masih ngajarDavin👶: Yey dikasih love love sama ina😚
Davin👶: NA KOK ADA HATI RETAKNYA? KAMU LAGI GALAU?!!Davina: Kepencet hehehe
Davin👶: Kirain aku galau😘😙😚
Davina: Enggak
Davin👶: Kok aku gak dicium balik?
Davina: Banyak mau😋
Davin👶: Ish kamu mah......
Davina: 😘😙😚😙😚😙😘😚😘😙😘😚😘😙😘😙
Davina: Tuh udh banyak ya, berarti di rumah gak usah lagiDavin👶: KALAU GITU GAK JADI NAAAA
Davin👶: GAPAPA GAK USAH DIKASIH EMOT KISS JUGA
Davin👶: APALAH ARTI SEBUAH EMOTDavina: Berisik aku ngajar dulu
Davin👶: 😭😭😭😭😭
Davin👶: Yaudah deh semangat ngajarnya Ina❤💙💚💛💜💓💕💖💗💘💝💞💟💋😍😗😙😘😚Davina meletakkan ponselnya sambil tertawa. Kadang tingkah Davin itu seperti anak SMA--bahkan lebih muda dari itu. Davin sering mengirim chat-chat yang menurut Davina tidak penting. Selain itu ia juga sering menelpon Davina padahal jarak Davin dan Davina hanya sebatas kantor guru dan ruang kepala sekolah. Tapi di satu sisi Davin juga suka bersikap dewasa. Ia begitu pengertian dan penuh perhatian. Jangan tanyakan lagi soal kepekaan--laki-laki itu sangat handal dan jago dalam menebak perasaan seseorang. Belum lagi tingkah Davin yang bisa terbilang konyol namun menggemaskan. Sisi humorisnya juga sering membuat Davina tertawa sampai sakit perut.
Ah, Davina benar-benar merasa beruntung memiliki Davin.
Begitu pula dengan Davin, laki-laki itu juga tengah tertawa membaca chat-nya bersama Davina. Ia kembali meletakkan ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya. Di sela-sela kesibukannya sebagai kepala sekolah, Davin masih sempat melakukan hal yang sebenarnya--tidak penting. Alasan Davin cukup sederhana. Ia ingin memberi banyak warna dalam hidup Davina. Seperti percakapan mereka ketika saat Davina sedang sakit karena siklus menstruasinya, ditambah perempuan itu sedang demam. Lantas laki-laki itu bergegas bangun pagi, memasak sarapan, dan membawanya ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Davin: Kembali [Completed]
Spiritual[BUKU KEDUA DWILOGI TENTANG DAVIN] Karena sejatinya, setiap dari kita akan kembali memulai kisah cinta--dengan orang, tempat, dan waktu yang tidak terduga. Catatan: 1. Disarankan membaca Jarak terlebih dahulu. 2. Ditulis ketika belum paham EBI dan t...