Fun Fact

7.8K 425 116
                                    

Assalamualaikum! Maaf ini bukan update. Aku lagi kehabisan ide--kalau bahasa kerennya lagi kena writers block--tapi maksa pengin nge-post. Jadi, buat ngisi kekosongan aku mau menyingkap beberapa fakta dibalik cerita ini. Hehehehe.

Kalau ngerasa nggak penting, tinggalkan saja. Aku serius, baca ini nggak dapet pahala dan nggak ada faidahnya.

Eh, masih ada yang mau baca? Okelah.

Fun Fact yang ke:

#1: Buat yang udah baca jarak, pasti udah tau banget gimana kedekatan Davin-Zula jaman SMA. Rencananya itu aku pengin bikin mereka bersatu di akhir cerita. Cuma, kok, kayaknya mainstream amat, ya... jadi, nggak jadi deh.

#2: Ada yang kenal Andrew? Tadinya aku mau jadiin Zula sama Andrew, cuma kok feel-nya nggak dapet, ya? Andrew terlalu baik, Zula agak cerewet-cerewet gitu. Akhirnya aku memutuskan mereka jadi sahabat aja. Tapi nggak tau ding di cerita ini gimana. Hehehehe.

#3: Kalau pembaca lama pasti tau judul Jarak yang dulu Anna Uhibbuki Fillah. Akhirnya aku ganti karena ternyata banyak judul yang sama. Terus, Anna Uhibbuki Fillah yang ada dicerita itu juga diucapinnya sama Rasya. Jadi... uhm, rada nganu aja gitu. Nggak pas. Ganti deh. Terus judul awal cerita ini juga Tak Kenal Maka Ta'aruf. Eh aku ganti juga soalnya nggak sesuai sama konsep awal yang tadinya mau nunjukkin sisi Ta'aruf itu sendiri. Daripada nantinya melenceng dari judul, akhirnya aku ganti--biar berkaitan juga sama yang Jarak. Terus aku juga lebih seneng judul novel yang satu kata doang. Misterius bikin penasaran gimana gitu.

#4: Masih inget Fifi? Tadinya aku mau ikutsertain Fifi ke konflik yang cinta-cintaannya. Biar lebih mumet. Eh, malah aku yang ikutan mumet. Akhirnya batal dan Fifi jadi malah kayak tokoh yang useless gitu ya? Maafkan aku, Fi:(

#5: Tadinya aku mau bikin Davina-Zula adik kakak. Tapi pas mikir lagi, kok kesannya jadi kayak kebetulan banget. Kerasa banget fiksinya. Jadi akhirnya hanya berujung kepada wacana.

#6: Ide Raina yang jadi kakaknya Davina juga muncul mendadak. Bukan konsep awal. Fix, cerita ini emang alurnya ngalor ngidul banget.

#7: Tadinya mau bikin trilogy dan cerita ini end di part Davin-Davina menikah. Tapi takutnya readers keburu bosen dan aku keburu nggak ada ide lagi. Jadi In Shaa Allah cerita ini tamat tanpa trilogy.

#8: Niat awal mau bikin sampe 30 chapter doang. Aku pikir itu cukup, apalagi satu chapter-nya sampe 2000 words lebih. Eh taunya kebablasan, ide-ide liar muncul bertubi-tubi, dan alur cerita ini makin panjang aja kaya Sungai Nil. Ya, semoga gak keburu pada bosen. Tenang aja, nggak selama episodenya Uttaran atau Tukang Bubur Naik Haji, kok.

#9: Awalnya panggilan Davina mau Vina. Tapi pas dipikir-pikir malah lebih enak dipanggil Ina.

#10: Dan Syila, awalnya juga Syila mau diikutsertakan ke konflik. Tapi aku mikir jadinya kayak kebanyakan konflik dan takutnya malah bertele-tele. Akhirnya lagi-lagi, Syila menjadi tokoh yang useless kayak Fifi.

#11: AND LAST. AKU SENDIRI AJA YANG AUTHOR BELUM TAU ENDING-NYA BAKAL GIMANA. ENTAH HAPPY OR SAD ENDING. OMAYGAT. AKU EMANG BUKAN AUTHOR YANG SEGALA ALUR DAN KONSEPNYA TERENCANA. JADINYA TULISANNYA JUGA KURANG GREGET GEMES GITU YA?😂😂😂

Nah itulah cuap-cuap nggak penting dari aku. Oiya, biar kayak orang-orang gitu aku mau open question dong buat tokoh-tokoh yang ada di cerita ini. Kalau nggak ada juga gapapa sih.

Tapi yang mau berkepo ria silahkan tanya untuk:

1. Davin

2. Davina

3. Zula

4. Yang lain

Okedeh segitu aja. Bye bye! Salam sayang dari Davin❤

Tentang Davin: Kembali [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang