Part 2

59.9K 2.1K 12
                                    

••••happy reading.....




Sinta hanya bisa menangis di kamarnya.Kesalahannya kali ini memang sudah benar-benar teramat fatal dan menyebabkan nyawa wanita yang tak bersalah melayang karena kecerobohannya dalam berkendara.Kelalaiannya itu telah menjadi tragedi dalam kehidupan orang lain.
Dia memang tidak sengaja melakukannya namun tetap saja ia lah penyebab utama bagaimana kecelakaan itu bisa sampai terjadi.

Seandainya saja..dia saat itu tidak mengendarai mobilnya dengan sangat kencang..dan menyetir dalam kondisi yang sedang emosi..kecelakaan itu pasti tidak akan pernah terjadi,tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur.
Apa yang sudah terjadi tidak akan bisa di ulang kembali.

Semua ini udah jadi takdir!!!!

Itulah ucapan semua orang pada sinta untuk menghiburnya dari rasa bersalah namun hal itu justru sama sekali tidak meringankan beban penyesalan yang ada dihatinya.
Ibunya menangis pilu dan ayahnya sangat murka saat tau dialah yang menjadi penyebab kecelakaan itu.

Seharusnya sinta di penjara..namun karena orang tuanya adalah orang yang berpengaruh dan mempunyai kekayaan yang sangat berlimpah membuat sinta bisa dengan mudah lolos perkara dan hanya menjadi tahanan luar saja.Hal itulah yang membuat nya merasa makin terbebani dan semakin merasa sangat bersalah.

("Ya TUHAN..apa yang harus aku lakukan??.")gumam sinta pelan pada dirinya sendiri.

"Tok...tok..tok..."

Suara ketukan pintu langsung saja membuyarkan lamunannya.

"Ya"

"Ini mama sayang..mama masuk ya nak?"

"Ya mam"sahut sinta singkat.

Mamanya masuk dengan membawa nampan berisi makanan di tangannya.
Sinta sadar mamanya lah yang paling sedih dengan kejadian yang yang saat ini menimpanya dan menjadi orang yang paling mengkhawatirkannya.

"Makan ya nak"ucap mamanya dengan nada yang terdengar kuatir.

"Nanti saja ma..sinta belum laper".

"Jangan gitu nak,kamu dari kemarin mama perhatikan belum makan sama sekali,makan ya nak.Mama mohon".ujar tiara dengan wajah memelas.
Tiara sedih melihat kondisi putri semata wayangnya yang terlihat kacau beberapa hari ini.

Sinta yang biasanya selalu memperhatikan penampilan dan yang selalu tampil cantik setiap harinya sekarang terlihat mengerikan.
Kantung matanya sembab karena terlalu banyak menangis dan penampilannya sungguh membuat hatinya pedih.Sintanya terlihat sangat berantakan kamarnya pun juga sama berantakannya sangat berbanding terbalik dengan kebiasaannya yang selalu terlihat rapi.

Tiara mengelus rambut panjang putrinya itu dengan sayang."Makan ya nak.Apa mau mama suapin?"ujar tiara tersenyum ke arah sinta.

Sinta menggeleng lemah dan malah terlihat langsung membaringkan tubuhnya ke tempat tidur.Ia bahkan sama sekali tidak menyentuh makanan yang di bawakan oleh mamanya itu.

Membuat mamanya semakin terlihat sedih dengan sikap putri kesayangannya itu yang akhir-akhir ini berubah jadi sangat pendiam dan tidak seceria biasanya.

Tiara hanya bisa mendesah pasrah dengan sikap sinta.Dia sangat faham betul dengan apa yang sedang menimpa putrinya saat ini.

Hal itu tentu sangat fatal namun sinta kan tidak sengaja melakukannya.
Itu semua musibah yang memang sudah di takdirkan oleh TUHAN.

Sebagai seorang ibu tiara hanya ingin bersikap egois dengan melindungi putrinya agar tidak di penjara.
Apa pun akan tiara dan suaminya lakukan agar sinta bisa bebas dari segala tuntutan hukum yang bisa menjeratnya.
Berapa pun pasti akan dia bayar agar anaknya tidak masuk penjara.

"Ma"panggil sinta.

"Ya sayang?"sahut tiara dan mendekati putrinya.

"Maafin aku ya ma."

"Ya sayang mama udah maafin sinta" ujarnya sambil mengelus lembut puncak kepala putrinya.Sekarang kamu istirahat saja ya nak.Makanannya mama taruh di atas nakas.Kalau kamu merasa lapar makan ya nak.Jangan sampai tidak di makan ya nak."ujarnya tiara sambil mencium kening putrinya.

"Ya mama"..jawab sinta pelan.

"Benar ya sayang nanti dimakan ya?".

"Iya mama.Nanti pasti aku makan."sahutnya sambil tersenyum agar mamanya tidak terlalu khawatir tentang keadaannya.Ia tidak mau lebih membebani mamanya dan terlebih lagi tidak mau melihat mamanya sedih.

Tiara bisa melihat senyum terpaksa di wajah putrinya itu.
Ia lalu memilih segera beranjak melangkahkan kakinya keluar dari kamar sinta setelah melihatnya memejamkan matanya.
Saat baru sampai di pintu ia beranjak kembali mendekati tempat tidur sinta.Lalu di ciumnya pipi halus  sinta sebelum keluar kamar.

Setelah mamanya sudah keluar sinta membuka matanya dan menangis terisak.

("Maafan aku")
Itulah kata yang selalu ia ucapkan entah untuk siapa .

Mungkin rasa bersalah ini akan menjadi beban seumur hidup untuknya.
Bagaimanakah ia harus menebus kesalahannya kalau orang tuanya sendiri bahkan menentang  keras ia mempertanggung jawab kan perbuatannya.
Apakah ia sanggup menemui keluarga korban dan meminta maaf secara langsung.
Apakah ia akan mendapat maaf dan di beri kesempatan menebus kesalahannya dengan cara apa pun nantinya yang di minta oleh keluarga korban.

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang setiap hari memenuhi isi kepalanya.Ingin mati rasanya untuk lepas dari segala beban rasa bersalahnya ini.Namun pikiran itu segera ia buang jauh-jauh.Karena sinta tidak mau semakin membuat papa dan mamanya sedih dan kecewa dengan tidakannya itu.

Ia harus mencari cara agar bisa menemui keluarga korban.Paling tidak dia bisa mendapat maaf dari keluarga korban.

Tapi bagaimana caranya,bahkan saat baru masuk di depan pagar rumah mereka saja ia sudah langsung di usir dengan kasar.

"Arrrrrrggggghhhhh"!!!'jeritnya frustasi sambil terisak sedih dan berharap agar beban berat di hatinya bisa sedikit berkurang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arrrrrrggggghhhhh"!!!'jeritnya frustasi sambil terisak sedih dan berharap agar beban berat di hatinya bisa sedikit berkurang.




















Bersambung......










###Jangan lupa votmennya ya kalau udah baca..pendapat kalian pelajaran terbaik buatku untuk menulis lebih baik kedepannya.
😊😊😊😊😊😊

Makasiih ya.😊

Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang