Part 23

32.2K 1.1K 13
                                    


Sofi terlihat sangat bahagia senyuman bahagia tercetak jelas di wajah nya.
Ardi merasa semakin bersalah saat melihat bagaimana bahagia mamanya saat tau dia akan segera menikah.Dia sangat yakin sekali saat mamanya tau motif sebenarnya di balik pernikahan nya dengan sinta beliau pasti akan sangat marah dan kecewa padanya karena dari dulu mama sofi adalah tipe orang yang lembut dan penyayang.Bahkan beliau selalu menjauhkan ardi dari yang namanya sifat pendendam.

("Maafin ardi ma....")gumam ardi dengan suara berbisik dan hanya bisa di dengar olehnya.Ardi terlihat melamun dan tidak lagi mendengarkan obrolan kedua orang tuanya.

"Kapan kita akan pergi untuk melamar sinta secara resmi ar??"ujar sofi dengan antusias membuat ardi tersadar dari lamunannya.

"Nanti ardi bicarakan dulu sama sinta ya ma"gumam ardi lesu.

"Cepat ya sayang karena mama udah gak sabar pingin liat kamu nikah..mama sangat bahagia nak akhirnya kamu bisa move on dari dina,makasih ya nak"ujar sofi sambil terisak pelan.
Ardi segera memeluk mamanya lembut untuk menenangkannya.Ardi sangat tau kalau mamanya lah orang yang paling sedih melihatnya terpuruk seperti kemarin saat ardi kehilangan dina.

"Ardi seneng kalau keputusan ini bisa buat mama bahagia"ujarnya tulus sambil mencium kening mamanya sayang.
Sofi terlihat mengangguk dan semakin memeluk ardi dengan erat.Papa ardi terlihat bangga akan keputusan yang sudah diambil oleh ardi dengan mengangguk mantap sambil tersenyum.

"Ma ardi mau ke kamar dulu ya..mau telepon sinta"ujarnya dengan nada lembut.

"Haduhh yang lagi jatuh cinta baru juga ketemu udah kangen..ya kan pa?"ujar mama sambil mengedipkan sebelah matanya jahil.

Ardi hanya tersenyum singkat untuk menanggapinya dan mengecup pipi mamanya lembut,setelahnya dia segera berlalu dari hadapan mamanya menuju kamarnya.Ardi benar-benar butuh waktu sendirian untuk berfikir tentang banyak hal.Dan menurut ardi hari ini benar-benar hari yang sangat melelahkan baginya.
Ardi memutuskan segera mandi terlebih dahulu untuk menyegarkan badannya dari rasa penat yang dia rasakan seharian ini dan setelah itu baru dia akan menelepon sinta.

"Semoga aja dia mau angkat." gumamnya pelan.
Ardi mandi dengan cepat agar segera bisa menelepon sinta entah kenapa saat sinta marah seperti ini membuat ardi menjadi terbebani dan merasa sangat bersalah..dari pada galau tidak jelas lebih baik ardi memilih menelepon sinta untuk minta maaf dan masalah mungkin bisa saja langsung selesai.
Ardi memilih baju santai berupa celana pendek selutut dari bahan jins dan kaos polo warna biru karena dia memang tidak ada rencana mau keluar lagi dan ingin berdiam diri saja di rumah malam ini.
Ardi segera mencoba menghubungi sinta..namun sampai nada sambung berakhir telponnya tidak kunjung juga diangkat oleh nya.Ardi mulai gelisah saat telponnya tidak kunjung mendapat jawaban dari sinta.Ardi terlihat mengacak rambutnya dengan kesal saat aku sudah mulai frustasi karena tidak dapat menghubunginya.Ardi kembali mencoba menelponnya lagi malah sekarang operator yang menjawab..mungkin sinta mematikan hp nya agar ardi tidak mengganggunya.

"Sialan"geram ardi kesal.
Dan tanpa berpikir panjang dia langsung mengambil kunci mobil,dompet dan jaketnya di atas lemari dan segera saja keluar untuk menemui sinta di rumahnya.

Saat sampai di ruang tamu ardi melihat mama dan papanya yang masih mengobrol dengan wajah serius entah tentang apa.Namun karena kegelisahan yang ardi rasakan karena sinta rasa penasarannya menguap begitu  saja entah kemana.

"Ma pa aku keluar bentar ya"ujar ardi sambil mencium pipi mama dan mencium tangan papanya.

Sofi terlihat meneliti penampilan ardi dari atas ke bawah sambil tersenyum penuh arti.Namun ardi memilih segera beranjak tanpa menunggu komentar yang akan mamanya utarakan tentang penampilannya atau pun pertanyaan lainnya.
Ardi segera memasuki mobilnya yang ada di garasi dan segera melajukannya dengan kecepatan sedang.Setelah mobilnya keluar dari pagar rumah ardi mengemudi lebih ngebut agar cepat sampai ke rumah sinta.Pikiran ardi benar-benar gelisah saat ini namun sebisa mungkin dia memaksakan dirinya untuk bersikap lebih tenang.Perjalanan dari rumah ardi ke rumah sinta harusnya tidak memakan waktu lama namun entah mengapa rasanya perjalanannya terasa amat sangat lama.Ardi masih terus mencoba menelpon sinta kembali namun handphonenya malah mati sekarang dan sukses hal itu buat ardi semakin kesal.Begitu sampai depan pagar rumah sinta ardi langsung saja memencet bel yang ada di depan pintu pagar yang di jaga oleh dua orang satpam dan mereka langsung membukakan pintu untuknya mungkin karena ardi sudah sering menjadi tamu di rumah ini jadi mereka sudah sangat hafal dan tidak bertanya macam-macam lagi perihal kedatangannya kesini.

Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang