"Cinta itu tidak pernah salah,hanya kita saja yang memberikan cinta pada orang yang salah"
***
Empat bulan kemudian.
Sinta terbangun dari tidurnya karena sinar matahari pagi yang menerobos masuk melalui celah gorden jendela kaca yang ada di kamarnya.Sinta mengerjabkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan pandangannya yang masih terasa berkabut karena rasa kantuk yang masih di rasakannya.Dan sinta memilih segera bangkit begitu menyadari selimutnya sudah merosot kebawah dan memperlihatkan tubuh polosnya tanpa sehelai benang pun.Dia dengan cepat segera membenahi penampilannya yang pasti terlihat sangat berantakan sekarang ini..sinta segera menutupi tubuh telanjangnya dengan belitan selimut tebal.Sinta sadar ardi sudah tidak ada lagi disampingnya sekarang entah kemana perginya suaminya itu.Tadi malam adalah percintaan yang sangat panjang dan panas yang mereka lalui namun tidak pernah sekalipun dia mendengar ardi menyebut namanya saat mencapai klimaksnya.Ardi memang tidak menyebut nama dina lagi seperti saat malam pertama mereka dulu namun sinta merasa mata ardi terlihat hampa dan tidak tersirat ada cinta sama sekali untuknya.
Sinta memandang tubuhnya yang hanya berbalut selimut tebal di depan kaca meja riasnya.Sinta membuka selimut dan menatap pantulan dirinya melalui kaca meja rias yang ada di depannya,banyak sekali bekas kissmark yang di buat oleh ardi tadi malam di sepanjang area dada dan bahkan sampai daerah sekitar perutnya.Sinta meraba tanda merah itu dan mendesah karena perasaan sesak yang tiba-tiba melingkupi hatinya yang dengan bodohnya.Malah terperangkap pesona ardi dan malah jatuh cinta pada suami yang menikahinya karena motif dendam.
Bulan madu yang mereka lalui beberapa bulan lalu menyisakan banyak sekali kenangan manis bagi sinta saat mengingat bagaimana lembut dan manis ardi memperlakukannya saat berada di bali waktu itu.Namun semuanya berubah menjadi hampa setelah kepulangan mereka berdua kembali ke jakarta.Sikap ardi berubah drastis bahkan terkesan dingin dan berusaha menghindar dari sinta setiap harinya.Mereka hanya terlibat kontak fisik saat melakukan hubungan intim setelah itu tidak ada lagi.
Sinta bingung apa sebenarnya kesalahan yang tanpa sengaja telah dilakukannya sehingga bisa membuat ardi bisa berubah sikap menjadi dingin seperti itu padanya.Yang lebih membuat dirinya merasa semakin merasa miris adalah ardi sering sekali pulang kerja hingga larut malam dan tidak jarang juga pulang ke rumah dalam kondisi mabuk berat entah apa yang sebenarnya terjadi padanya hingga bisa mabuk tidak terkontrol seperti itu.Saat mabuk ardi pasti akan memaksa sinta untuk bercinta dengannya.Dan sinta harus berakhir dengan kelelahan karena harus meladeni napsu ardi yang begitu besar,dan tidak pernah puas untuk berhenti menyentuhnya.Membuat sinta kelelahan karena percintaan maraton sampai pagi yang selalu mereka berdua lakukan hampir setiap harinya.Ardi memang tidak pernah sekalipun bersikap kasar padanya namun sikap dingin ardi membuat sinta merasa sesak nafas dan itu lebih menyakitinya.Ardi sekarang hanya berbicara seperlunya saja seolah merasa tidak tahan jika harus berbicara berlama-lama dengannya.Bahkan tidak jarang ardi tidak menanggapi percakapan dari sinta dan hanya berlalu begitu saja seolah bagi ardi sinta adalah sesuatu yang tak terlihat olehnya.Saat mereka bercintapun ardi tidak pernah benar-benar menatapnya dan terkadang malah memilih membuang mukanya ke arah lain.
Sinta menoleh kan kepalanya untuk melihat jam yang ada di dinding kamarnya jam itu masih menunjukan pukul 7.00 pagi.Entah kemana perginya suaminya sepagi itu.
Sinta segera bergegas masuk ke kamar mandi dan mandi dengan waktu yang cukup singkat.Setelah itu dia memoles wajahnya dengan bedak dan lipstik berwarna peach senada dengan dress rumahan yang sedang di gunakannya sekarang.Sinta memilih mengikat rambutnya menjadi satu dan di ikat sedikit keatas membentuk seperti ekor kuda.
Sinta segera keluar dari kamarnya dan disana dia menemukan dewi yang memang bertugas untuk membersihkan rumah serta mencuci baju.Ardi memutuskan pindah ke rumah barunya yang dulu memang sudah dia persiapkan untuknya dan dina saat mereka sudah menikah.Miris memang jika sinta harus menempati rumah itu hanya sebagai seorang istri pengganti.Dan dia kembali merasa bersalah karena telah merebut milik dina lagi.Setelah ardi dan sekarang rumah ini.
Dia merasa sangat jahat pada dina namun bagaimana lagi ini sudah menjadi rasa tanggung jawab baginya dan untuk menebus kesalahannya pada ardi.Beberapa kali sinta juga sudah berusaha menemui diana ibunda dina untuk meminta maaf namun selalu berakhir di usir dari rumah kediaman mereka dengan makian dan umpatan kasar dari diana.Namun entah kenapa penolakan itu tidak lantas membuat niat sinta menciut sama sekali dan tanpa lelah mendatangi rumah itu dengan niat yang sama sampai berkali kali.
Sedangkan hubungan sinta dengan mama sofi pun sangat dekat sekarang mereka sering menghabiskan waktu bersama hanya untuk sekedar belanja bersama dan memanjakan diri ke salon bersama-sama.Bahkan terkadang malah mereka berdua pergi hingga lupa waktu dan berakhir dengan ocehan panjang lebar ardi.Tapi itu saat sikap ardi masih baik tidak seperti sekarang yang terkesan tidak peduli sama sekali padanya.Sampai sekarang pun sinta masih bingung dengan apa sebenarnya kesalahan yang telah tanpa sengaja di perbuatnya sehingga ardi bisa berubah sikap menjadi sangat dingin seperti itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)
Romance(21+) Dendam menjadikannya lupa jika benci berbanding tipis dengan cinta. Kebencian rahardyan terhadap sinta membutakan mata hatinya.Dan melakukan segala cara untuk menyakiti dan membuat sinta menderita.Sampai suatu ketika cinta itu tumbuh dari bi...