****happy reading.....***
Di kediaman keluarga besar atmaja hari ini seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan,penuh tawa dan keceriaan karena putri tersayang mereka akan melangsungkan acara pernikahan pada hari ini.
Namun takdir telah berkata lain dan merubah segalanya menjadi sebuah tragedi yang sangat menyedihkan.Bukan kebahagiaan yang terlihat di rumah itu sekarang.
Namun duka mendalam dan suasana isak tangis yang masih terdengar jelas di setiap sudut rumah besar itu.Terutama ibu dari dina,masih nampak tersedu-sedu memeluk pria muda yang berbalut setelan berwarna hitam yang seharusnya hari ini akan resmi menjadi menantunya.
Pria muda itu tampak diam mematung dengan tatapan kosong dan pandangannya hanya terfokus pada foto seorang wanita cantik yang berada di didepannya.
Mata pria itu pun terlihat berkaca-kaca namun rasanya ia sudah terlalu lelah menangis karena air matanya rasanya sudah kering.
Sekarang ia hanya bisa pasrah menerima takdir kejam ini meski hatinya belum bisa sepenuhnya menerima dengan ikhlas dan lapang dada semua kejadian buruk ini."Bunda yang kuat ya."ujarnya dengan nada yang terdengar lelah.
Ardy pun juga sebenarnya bingung bagaimana caranya ia bisa tetap melanjutkan hidup tanpa dina di samping nya kedepannya nanti."Hidup ini harus tetap berjalan bun.."ujar nya lembut ke wanita paruh baya itu sambil sesekali terlihat mengelus pundaknya lembut dengan tujuan agar dapat lebih menenangkannya.
"Ardy janji nda kalau ardy akan selalu akan jadi putra bunda sampai kapanpun."
Wanita itu semakin terisak mendengar perkataan ardi dan langsung mengangguk lemah sambil menggumamkan kata terima kasih.
Setelah wanita paruh baya itu terlihat lebih tenang ardypun pamit untuk pergi ke makam dina,karena memang itulah yang sangat dia butuhkan saat ini untuk menenangkan hatinya sendiri.
Ardy mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga tidak butuh waktu lama untuknya sampai di area pemakaman dina.Dengan langkah gontai dan wajah yang sarat akan kesedihan ardi berjalan masuk sambil terus menggumamkan doa agar bisa lebih menenangkan hatinya saat ini.
Saat dia baru melangkahkan kakinya di area pemakaman itu hatinya terasa sangat sesak.Ardy masih belum bisa menerima kepergian dina.Semua ini mungkin butuh waktu dan itu mungkin bisa selamanya.Saat hampir sampai di makam dina.Ia bisa melihat ada perempuan yang terlihat sedang duduk bersimpuh di samping makam dina.Ardy merasa bingung siapa wanita itu kenapa dia menangis sampai seperti itu.
Ardy pun memilih langsung melangkahkan kakinya dengan cepat untuk mendekati makam dina dan di situ ia bisa melihat perempuan yang sama sekali tidak di kenalnya.
Wanita berparas sangat cantik itu sedang terisak sambil memegang nisan dina dan dari mulutnya terucap kata maaf berkali-kali.
"Siapa kamu?"tanya nya kepada perempuan itu dengan nada dingin dan sarat akan rasa ingin tau.
Perempuan itu segera mendongakkan kepalanya keatas dan langsung menatapnya sendu dengan mata basah dan sembab yang menandakan dia habis menangis cukup lama.
"Emmhh,maaf saya hanya ingin berziarah ke makam andina."ucap nya terbata-bata dengan perasaan gugup karena di pandang setajam itu oleh pria tampan di depannya.
Ardi nampak berfikir sebentar sebelum bertanya lagi pada wanita di depannya.
"Kamu siapa ?apa kamu teman dina.Karena saya merasa sangat asing dan tidak pernah tau anda teman calon istri saya."
Wajah sinta langsung saja memucat mendengar perkataan lelaki itu namun ia harus berani dan tidak mau menjadi pengecut selamanya dan ia lantas dengan tegas langsung menyebutkan namanya.
"Saya sinta arviana aryatama."gumam sinta dengan kepala menunduk dalam.
"Apa?????????!!!!!!!?berani sekali kamu kemari Hah!!!"bentak ardy dengan nada dingin yang tersirat ada amarah di dalamnya.
Rahangnya terlihat mengeras dan ardy langsung membentak wanita di depannya itu sehingga membuat sinta gemetar ketakutan.
Ardi memang hanya tau nama pembunuh tunangannya tanpa tau wajahnya sama sekali.
"Maaf saya ingin memperbaiki semua kesalahan saya dan meminta maaf terutama kepada almarhumah dan keluarganya."jawab sinta dengan wajah pucat pasi dan bibir bergetar hebat menahan tangis tapi itu semua sama sekali tidak meluluhkan kemarahan ardi yang ada malah membuat emosi nya semakin memuncak.Mata elangnya langsung menatap tajam perempuan itu.
Bibir Ardy berkedut membentuk garis lurus menggeram menahan gejolak amarah dan tangannya terkepal kuat di samping tubuhnya.
"Aku akan memaafkan kamu dengan satu syarat."ujar nya dengan wajah marah dan tegas.
"Syarat apa?"tanya sinta terlihat sedikit lega karena merasa ada sedikit harapan untuk bisa menebus kesalahannya dan mendapat maaf dari keluarga korban.
"Hidupkan kembali calon istri ku yang telah kamu bunuh"!!!bentak ardi geram sambil mencekal pergelangan tangan sinta erat.
"Itu Mana mungkin!!??"gumam sinta lirih sambil terisak dengan wajah memucat.
***
Bersambung.......
Jangan lupa vote ya😊😊😊
Terima kasiiiih😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)
Romance(21+) Dendam menjadikannya lupa jika benci berbanding tipis dengan cinta. Kebencian rahardyan terhadap sinta membutakan mata hatinya.Dan melakukan segala cara untuk menyakiti dan membuat sinta menderita.Sampai suatu ketika cinta itu tumbuh dari bi...