Tiara menghampiri sinta yang terlihat sibuk melamunkan sesuatu di dekat jendela kamarnya.
Bahkan saat dia memanggilnya sinta sama sekali tidak merespon sama sekali.
Tiara menepuk pundak sinta lembut untuk menyadarkannya dari lamunan panjang entah apa yang sedang di pikirkannya.
Sejak kepulangan dua menantunya sinta tidak keluar sama sekali dari kamarnya seolah mengurung diri.Hal itu tentu saja membuatnya khawatir."Ma sinta harus bagaimana"gumam sinta dengan nada lelah dan langsung memeluk mamanya.
Tiara terlihat khawatir melihat kondisi putrinya yang terlihat sedih.
"Kamu kenapa sayang?"kata tiara dengan nada khawatir."Lamaran siapa yang harus sinta terima ma?sinta bingung"gumam sinta lemah.
Tiara tersenyum mendengar pertanyaan sinta dan sekarang dia paham dengan apa yang sedang di alami oleh putri semata wayangnya itu.Sintanya saat ini sedang di lema tentang pilihannya.
"Ikuti kata hati kamu nak..pilih yang bisa buat kamu nyaman."ucap tiara lembut.Sinta terlihat menarik nafas panjang sebelum menjawab ucapan mamanya.
"Dua-duanya buat aku nyaman ma namun salah satunya bahkan buat sinta takut namun di lain sisi dia buat hati sinta berdebar setiap kali berada di dekatnya."ujarnya sedih.Tiara tersenyum mendengar perkataan putrinya."Kalau begitu pilih yang buatmu berdebar saat di dekatnya sayang karena rasa nyaman itu terkadang muncul karena sudah terbiasa ada"ujar tiara lembut sambil mengelus rambut panjang putri tersayangnya.
Sinta tersenyum dan larut dalam lamunannya.
("Bukan seperti itu ma maaf sinta bohong sama mama..sinta harus melakukan tanggung jawab untuk apa yang sudah sinta lakukan ma meski nantinya sinta sendiri yang akan hancur pada akhirnya")"gumam sinta dalam hati dan tersenyum miris.
Wajahnya terlihat lelah namun ia memaksakan diri untuk tersenyum dan terlihat baik-baik saja di depan mamanya.Sinta membulatkan tekadnya untuk menemui ardy dan mengatakan keputusannya.Dia harus memegang janjinya untuk menebus kesalahan yang sudah dia lakukan karena hal itu juga yang nantinya akan membuat dia sedikit lebih lega meskipun keputusannya ini pasti akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri nantinya.
Banyak orang yang menderita karena kesalahannya.Sinta hanya ingin menghilangkan sedikit duka dari mereka yang kehilangan karena setelah bertemu bunda dina dia jadi sadar kalau penderitaannya adalah kebahagian untuk mereka yang dendam padanya.
Biar bagaimanapun sinta harus bisa menepati janjinya karena hal itu sudah menjadi konsekwensi atas apa yang sudah dia perbuat meskipun hal itu tanpa di sengaja olehnya.
Kesalahan nya sudah menjadi duka dan lara bagi keluarga orang lain."Ma sinta mandi dulu ya"ujar sinta pelan.
"Ya sayang setelah itu kita sarapan bersama ya.Mama tunggu kamu di bawah nak."ujar tiara lembut sambil mencium kening sinta sayang dan segera beranjak melangkahkan kakinya keluar sambil menutup pintu kamar sinta.
Sinta segera beranjak untuk mandi dan bersiap.Setelah selesai mandi dia segera memilih baju yang agak resmi namun santai karena hari ini dia akan mulai mengenal berbagai hal tentang pekerjaan di kantor untuk belajar banyak hal karena biar bagaimanapun dialah yang nantinya harus menggantikan posisi papanya saat beliau sudah pensiun nanti.
Sinta memilih blouse putih di padu dengan celana kain warna tosca yang membalut pas di tubuhnya.Dan memilih sepatu berwarna putih dengan heals 8cm membuat penampilannya terlihat anggun dan menawan.Ia memoles wajahnya dengan make up tipis dan setelah memeriksa penampilannya dia segera bergegas turun untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)
Romance(21+) Dendam menjadikannya lupa jika benci berbanding tipis dengan cinta. Kebencian rahardyan terhadap sinta membutakan mata hatinya.Dan melakukan segala cara untuk menyakiti dan membuat sinta menderita.Sampai suatu ketika cinta itu tumbuh dari bi...