Sinta terlihat menatap keluar jendela kamarnya dalam diam.Kondisi ardy sudah berangsur semakin membaik. Hanya tersisa luka lebam yang sudah mulai memudar warnanya di beberapa bagian wajah.Dan sinta akhirnya bisa bernafas sedikit lega sekarang.Dengan kejadian beberapa hari yang lalu
Papanya akhirnya mulai mau memaafkan dan menerima ardy kembali meskipun masih dengan setengah hati.Pengorbanan ardy nyatanya tidak berakhir sia-sia.Sinta terlihat memikirkan banyak hal tentang bagaimana hidupnya nanti kedepannya.Sinta harus menjadi lebih kuat demi janin yang sekarang sedang di kandungnya.
Sinta tau semuanya,tentang apa yang sebenarnya terjadi.Meski papanya melarangnya untuk keluar dan menonton berita.Sinta diam bukan karena tidak tau menahu tentang apapun.Tapi dia memilih diam karena terlalu lelah dengan kenyataan yang terungkap di depan matanya dan penderitaan yang bertubi-tubi di terimanya adalah karena kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
Hal yang pertama sinta rasakan adalah marah.Marah pada semua orang yang telah menyakitinya.Sinta mungkin hanya bisa memaafkan ardy tapi tidak dengan yang lainnya.Beberapa kali tante diana datang untuk menemuinya tapi papanya selalu mengusirnya.Tante diana selalu membawakan makanan untuknya yang terlihat memang di masak olehnya sendiri untuk sinta.
Meskipun papanya menyuruh pelayan untuk membuangnya.Sinta selalu diam-dian menyimpan dan memakan makanan itu tanpa sepengetahuan mama dan papanya."Sayang kamu sudah bangun?"ujar tiara yang langsung membuat sinta mengalihkan tatapannya ke arahnya dan tersenyum.
" Iya ma,sinta capek tiduran terus...''.Tiara segera memeriksa suhu tubuh sinta karena memang kemarin sinta tiba-tiba terserang demam.Mungkin karena terlalu kelelahan sering begadang menjaga ardy atau memang bawaan kehamilannya.
"Apa kamu merasa lebih baikan sekarang sin??apa masih terasa pusing sayang?" tanya tiara dengan wajah khawatir.
"Sinta merasa lebih baik ma.Jadi jangan cemas." sahut sinta dengan tersenyum tulus ke arah mamanya.Wajah tiara terlihat lega dan langsung membawa sinta ke dalam pelukannya.
"Syukurlah nak,kamu harus kuat sayang"
"Iya ma..."sahut sinta sambil tersenyum.
Tiara lega sinta sudah merasa lebih baik.Dan berharap putrinya akan bahagia seperti dulu.
Saat mereka sibuk dengan lamunannya.Pintu kamar sinta terdengar di ketuk dari luar."Tok...tok......"
"Masuk''ujar sinta sambil menoleh kan kepalanya kearah pintu.
Seorang pelayan terlihat masuk dengan wajah khawatir saat melihat nyonya besarnya juga berada disitu.Sinta terlihat memahami situasi dan mengangguk untuk mempersilahkan pelayannya bicara.
"Non ada nyonya diana datang...''ucap mirna dengan wajah takut.Tiara yang mendengar hal itu langsung marah dan menyuruh agar mirna segera mengusir wanita itu dari rumah, tapi segera di hentikan oleh sinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)
Romance(21+) Dendam menjadikannya lupa jika benci berbanding tipis dengan cinta. Kebencian rahardyan terhadap sinta membutakan mata hatinya.Dan melakukan segala cara untuk menyakiti dan membuat sinta menderita.Sampai suatu ketika cinta itu tumbuh dari bi...