Part 19

34.8K 1.3K 37
                                    

Di sebuah restoran tempat mereka berdua janian untuk saling bertemu...
Ardi dan sinta terlihat masih saja diam.Tidak ada yang berniat untuk memulai sebuah percakapan diantara keduanya.Mereka duduk saling berhadapan di sebuah meja yang terletak paling sudut di restoran itu.Mereka berdua sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

Sinta terlihat sangat gugup berbanding terbalik dengan ekspresi yang dimiliki oleh ardy yang terlihat lebih tenang dan muram.

Ardy menyesap capucino yang ada di hadapannya untuk meredakan perasaannya yang tiba-tiba merasa sangat gelisah saat berada di depan sinta seperti sekarang namun sebisa mungkin dia menutupinya dengan berpura-pura bersikap tenang seolah kejadian kemarin tidak berpengaruh sama sekali untuknya.
Ardi tahu kalau sinta sekarang merasa gugup karena hal itu sangat terlihat sekali di wajahnya dan gerak geriknya.

Ardi mengambil inisiatif untuk memulai sebuah percakapan terlebih dahulu..

"Sin maaf ya tentang kelancanganku kemarin.."ujar ardi memecahkan keheningan dan perkataannya itu sukses membuat wajah sinta merona karena dia langsung saja mengingat kembali kejadian kemarin.

"Iya gak apa-apa dy"gumam sinta dengan nada yang tersirat akan kekecewaan.Hatinya tiba-tiba terasa sedih karena seolah ciuman ardi yg berkesan buatnya itu hanya sebuah kesalahan yang tidak di sengaja untuk ardiy.

("Aku aja kali yang terlalu gr an dan terlalu berharap lebih")batin sinta dakam hati.

Ardy bisa melihat perubahan mimik wajah sinta yang berubah terlihat muram sekarang namun dia berpura-pura tidak peduli dengan hal itu.Ardy berusaha menekan rasa pedulinya dan memasang wajah datar..padahal melihat wajah sinta sedih seperti itu entah kenapa membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

"Apa tidak ada lagi yang mau di bicarakan?kalau sudah tidak ada lagi aku mau pamit pulang duluan ya.".gumam sinta pelan sambil bangkit berdiri dari kursinya.

"Aku antar ya sin"ujar ardi dengan suara pelan.

"Gak usah aku bawa mobil"gumam sinta pelan dan tersenyum singkat.

"Oh hati-hati..thanks ya sudah mau nerima ajakan makan siang ku"ujar ardi sambil tersenyum samar.

"Ya sama-sama ..bye "ujar sinta sambil memaksakan sebuah senyuman di bibirnya.

Ardi masih tetap menatap punggung sinta yang berjalan menjauh darinya sampai tidak terlihat lagi.
"Aku benar-benar merasa aneh"gumamnya lirih sambil mengepalkan kedua tangannya.

Ardy lantas beranjak keluar restoran untuk mengejar sinta.Sesampainya di luar restoran dia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan sinta.Dan terlihat sinta baru akan membuka pintu mobilnya.

"Sinta"panggilnya dengan suara cukup keras.

Sinta langsung saja menoleh kearah suara yang memanggilnya dan dia terlihat sangat terkejut saat tau ardylah yang memanggilnya,sinta benar-benar tidak menyangka ardy akan mengerjarnya sampai keluar restoran seperti ini.
Ardy langsung saja melangkahkan kakinya cepat mendekat ke arah sinta dan menggenggam tangannya dengan lembut.
"Pak biar saya yang antar nona sinta ke rumah..bapak balik aja duluan"ujar ardi kepada sopir sinta.

"Baik tuan"ujar sopirnya dengan nada sopan.
Ardi kemudian menggandeng tangan sinta ke arah dimana mobilnya di parkir.
Saat didalam mobil suasana kembali hening..sinta terlarut dalam lamunannya dan ardi fokus menyetir.
Tiba-tiba ponsel sinta berbunyi dan di layar tertera nama radit..ardi bisa melihat hal itu.

"Iya kak"gumam sinta pelan namun masih bisa di dengar oleh ardi.

"...."

"Aku lagi di jalan kak kenapa?"gumam sinta pelan.

Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang