Sudah sejak lama ardyan tidak pernah terlihat merokok lagi,namun semenjak kematian dina rokok telah menjadi teman kesehariannya sekarang.
Sofi bisa melihat perubahan sikap putranya yang menjadi lebih pendiam dan dingin.
Ardy juga sering sekali pulang kerumah dalam keadaan mabuk.Ardy bahkan tidak jarang pulang ke rumah dengan kondisi wajah babak belur karena terlibat suatu perkelahian di sebuah club malam.Ardy seolah memang berniat menghancurkan hidup nya sendiri dengan membuat banyak masalah di dalam hidupnya.Putranya itu memang menjadi lebih giat bekerja dan malah terlihat sangat memaksakan dirinya untuk terus menerus bekerja.
Namun sebagai seorang ibu ia bisa memahami bagaimana kondisi putranya itu yang hidupnya sedang terpuruk saat ini.
Mungkin ardy hanya membutuhkan waktu untuk mengikhlaskan kepergian dina.Entah itu terjadi sampai kapan,hanya Tuhan yang tau.
Tapi sofi sangat yakin sekali ardy pasti bisa melewati masa sulit dan cobaan berat ini.
Sofi mendesah pasrah dan memilih beranjak masuk kedalam rumahnya meninggalkan putranya yang terlihat sedang sibuk melamun karena sofi yakin ardy memang sangat membutuhkan waktu untuk sendirian di saat seperti ini.Ardy termenung mengingat kenangan indahnya waktu ia dan dina duduk di tempat yang di duduki nya sekarang.
Bagaimana mereka bercanda tawa berdua penuh kebahagiaan Dan ardy suka sekali tidur dengan kepalanya berada di atas pangkuan dina di kursi panjang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)
Romance(21+) Dendam menjadikannya lupa jika benci berbanding tipis dengan cinta. Kebencian rahardyan terhadap sinta membutakan mata hatinya.Dan melakukan segala cara untuk menyakiti dan membuat sinta menderita.Sampai suatu ketika cinta itu tumbuh dari bi...