Kesalahan.........
Diana terlihat masih menangis terisak..dia menyesal dengan apapun yang telah dia perbuat ke sinta selama ini.Jika saja waktu bisa diulang kembali dia ingin sekali memperbaiki semuanya dari awal.Dan tidak gegabah dalam mengambil kesimpulan hanya karena dia di butakan oleh dendam semata,harusnya dia menyelidiki semuanya dengan seksama terlebih dahulu sebelumnya dan tidak langsung menuduh sinta karena berdasar dari bukti yang masih samar.Diana sebenarnya sedikit tau jika kecelakaan itu memang terlihat di rekayasa.
Rayyan sedih melihat istrinya yang begitu terpukul dengan semua kenyataan yang di dapatnya..dia pun sama kagetnya saat mengetahui kebenarannya hanya saja rayyan lebih bisa bersikap tenang ketimbang diana.
"Aku harus apa ray?" gumam diana dengan tatapan sendu ke arah suaminya.
Rayyan tersenyum lembut kearah diana dan mengelus pundak diana lembut."Kamu hanya harus memperbaiki kesalahanmu padanya sayang.."
"Tapi yah bukannya semuanya sudah terlambat?"
Rayyan terlihat tersenyum lembut sebelum menjawab..
"Terlambat itu jika kita sudah tidak bisa bernafas lagi ana...tidak ada kata terlambat jika kita masih hidup.Jika kamu melakukan kesalahan kamu hanya harus berusaha untuk memperbaikinya bukan malah hanya meratapi kesalahanmu."ujar rayyan bijak.Diana terlihat mengangguk paham dengan perkataan suaminya.Rayyan benar cara agar hatinya lebih tenang adalah dia harus segera memperbaiki semuanya termasuk hubungan ardi dan sinta yang hampir hancur karena keegoisannya.
Diana memang sudah beberapa kali datang ke rumah sinta setelah kenyataan terbongkar ke media namun selalu berakhir di usir oleh dimitri sebelum diana sempat bertemu muka dengan sinta.
Tapi tentu saja hal itu tidak akan bisa menyurutkan tekad diana untuk terus memperbaiki kesalahannya kepada sinta."Perbaiki semua pelan-pelan an..karena semua hal tidak bisa di paksakan sesuai keinginan kita." ujar rayyan sambil tersenyum menenangkan kearah istrinya yang terlihat bingung.
Diana terlihat memejamkan matanya dengan berurai air mata mengingat semua hal yang sudah dilakukan pada sinta,hal kejam yang akan selalu diingatnya seumur hidup.Dan diana tau untuk memperbaiki semua kesalahannya di butuhkan waktu dan kegigihannya untuk mendapat maaf dari sinta dan keluarganya.Dia menghela nafas lelah dan menatap suaminya dengan mata sedih.
"Iya ray aku tau itu,tapi aku akan tetap mencari nania untuk membalas dendam kematian putri kita.Apalagi sampai detik ini dia masih saja bebas berkeliaran di luar sana dan belum mendapat hukuman setimpal atas perbuatan kejinya.Dan lagi wanita licik itulah pangkal dari semua masalah dan kesalapahaman yang terjadi saat ini.Bagaimana bisa aku membiarkan wanita jahat itu berkeliaran dengan bebas setelah apa yang dia lakukan pada dina!!"gumam diana dengan tatapan terluka dan marah.
Rayyan hanya bisa menatap istrinya dengan tatapan yang sedih.....🌺🌺🌺🌺🌺
Ardi menatap dimitri dengan wajah pucat setelah mendengar bentakan kerasnya.Namun hal itu sama sekali tidak menyurutkan tekadnya untuk mempertahankan niatnya untuk memperbaiki hubungannya dengan istrinya.
Dimitri terlihat melangkah cepat ke arah ardi dan langsung saja menamparnya dengan keras,hingga membuat sinta terpekik kaget dan menangis.Sofi yang melihat putranya di tampar hanya bisa menghela nafas dalam dan menangis dalam diam."Setelah apa yang kamu lakukan pada sinta masih berani kamu menemuinya hah!!" bentak dimitri kasar dan berniat menampar ardi lagi namun di hentikan oleh sinta.
"Hentikan pa sinta mohon"gumam sinta lirih sambil terisak.
Dimitri mengabaikan tangisan sinta dan menatap ardi dengan tatapan tajam."KAU LIAT HMMM...BAHKAN SETELAH APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADANYA.PUTRIKU MASIH TETAP MENANGIS UNTUK MEMBELAMU!BAJINGAN!!!!!"bentak dimitri marah yang hanya bisa membuat ardi semakin menyesal dan meratapi kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)
Romance(21+) Dendam menjadikannya lupa jika benci berbanding tipis dengan cinta. Kebencian rahardyan terhadap sinta membutakan mata hatinya.Dan melakukan segala cara untuk menyakiti dan membuat sinta menderita.Sampai suatu ketika cinta itu tumbuh dari bi...