Part 25

36.2K 1.1K 43
                                    


Hari ini rencananya orang tua ardi akan datang untuk melamar sinta secara resmi.Tiara terlihat paling antusias dalam menyiapkan semua keperluan untuk acara nanti malam.Sinta yang melihat hanya bisa menghela nafas lelah karena merasa sangat bersalah telah berbohong pada mamanya walaupun itu terjadi secara tidak langsung.
"Nak kamu mau ke salon jam berapa?"ucap tiara dengan nada ceria kepada putrinya.

"Bentar lagi mama"sahut sinta dengan nada jengah.

"Kamu harus tampil secantik mungkin sayang untuk acara nanti malam walaupun mama tau kamu tanpa berdandan pun memang sudah sangat cantik"ujar tiara sambil mencium pipi putri cantiknya dan segera kembali berlalu untuk mengecek segala keperluan untuk acara lamaran nanti malam.

Dimitri terlihat mendekati sinta dan menatap putrinya dengan tatapan lembut...
"Mamamu terlihat lebih bersemangat daripada kamu yang mau nikah ya nak?"ujar dimitri dengan nada curiga.

"Gak lah pa sinta cuma gugup aja"ujar sinta sambil memaksakan sebuah senyuman agar papanya tidak curiga.

Dimitri terlihat menatap wajah putrinya dengan penuh selidik dan setelah itu dia tersenyum sambil meraih sinta ke dalam pelukannya.
"Tidak terasa putri kecil papa sebentar lagi akan menikah..papa harap kamu bahagia sayang"ucap dimitri dengan nada serak.

Sinta hanya mengangguk dalam pelukan papanya dan terisak.
"Sinta minta doanya ya pa"gumam sinta dengan nada lemah.

("Semoga sinta bisa melewati ujian ini pa"ujar sinta dalam hati.)

"Doa mama dan papa selalu buat kebahagian kamu sayang"sambil tersenyum tulus.

"Makasih pa"gumam sinta sambil tersenyum.

"Iya sayang"sahut dimitri sambil mengecup puncak kepala sinta.

"Pa sinta mau berangkat ke salon dulu ya"..

"Hati-Hati nak"

Setelah berpamitan sinta segera berangkat untuk ke salon dengan diantar oleh supir papanya.Entah kenapa perasaan sinta saat ini sangat kacau.Dan rasanya dia sudah mulai lelah berpura-pura kalau semuanya baik-baik saja.Selama perjalanan sinta lebih banyak melamun.

"Pak tolong anterin saya ke makam yang dulu ya"

"Baik non"ujar pak darto sopan.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di pemakaman itu.
Sinta menarik nafas panjang sebelum turun dari mobil.Dia melangkahkan kakinya dengan perasaan gamang saat akan memasuki area makam dimana wanita yang sekarang sinta gantikan posisinya telah tertidur abadi karena kesalahan fatalnya.
Sinta menyusuri makam dengan perasaan gelisah terutama rasa bersalah yang membebaninya dan hal itu membuat hatinya terasa sangat sesak.Sinta berjalan pelan sambil membaca doa di dalam hatinya agar merasa lebih tenang.
Saat kakinya sudah sampai di depan makam dina sinta hanya bisa menangis.
"Maafin aku ya Din..aku sudah jadi penyebab kamu meninggal dan sekarang aku malah mau merebut posisi kamu di samping ardy.''gumam sinta sambil terisak.

Tidak jauh dari tempat sinta ada sosok lain yang terlihat memandangnya dengan tatapan terluka dari jauh.Dia pun merasa sangat bersalah pada dina karena dia merasa berkhianat namun dia mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan itu semua.

Demi membalas dendam.

Tapi saat melihat sinta menangis seperti itu entah kenapa membuat hatinya juga ikut sedih.Ardy sadar dengan berjalannya kebersamaan mereka, dia mulai mengenal dan memahami bahwa sinta adalah wanita yang baik bahkan sangat baik..jika memang dia wanita egois tidak mungkin dia menyerahkan dirinya semudah itu untuk menebus kesalahannya.Takdirlah yang mempermainkan nasibnya menjadi buruk dan harus membayar kesalahan yang tanpa sengaja dia lakukan.
Jika saja sinta bukan orang yang membuat dina meninggal mungkin semuanya akan terasa lebih mudah.Namun takdir ini benar-benar memperumit segalanya dan punya cara menyakitkan untuk mempertemukan ardy dan sinta dalam sebuah hubungan yang dilandasi oleh dendam.Ardy berusaha menguatkan hatinya dan memilih pergi sebelum ia bertindak konyol menghampiri dan membawa sinta ke dalam pelukannya.
Ardi mengacak rambutnya dengan frustasi dan memilih segera berlalu dari sana.
Sinta masih bersimpuh di depan makam dina dan tidak menyadari pandangan terluka seseorang yang mengawasinya dari jauh.
Setelah merasa lebih tenang sinta pun pergi dari makam itu dan segera menuju salon milik teman mamanya,tante key.Sepanjang perjalanan sinta terlihat melamun dengan dunianya sendiri.Hatinya lelah dan pikirannya terasa penuh sampai panggilan pak darto membuyarkan lamunannya.Dia tidak sadar bahwa mobilnya dari tadi sudah berhenti tepat di depan salon tante key.Sinta menghela nafas panjang untuk meredakan kegelisahannya sebelum turun dari mobil.
Begitu masuk kedalam sinta di sambut dengan ramah oleh karyawan tante key laki-laki yang ramah dan terlihat gemulai.
"Sore cantik!! lama juga kamu tidak datang kesini ya sayang...."ujar thomas dengan nada manja.

Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang