Part 22

30.5K 1.1K 23
                                    


Sinta langsung melepas pelukan ardi dengan paksa dan melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan tempat itu untuk kembali ke dalam kantor papanya.
Ardi mengikuti sinta yang berjalan cepat sambil tersenyum jahil.
"Kamu lama-lama makin ngeselin ya!!"geram sinta kesal sambil tetap berjalan.

Ardi tersenyum lebar mendengar perkataan sinta.
"Cuma meluk aja udah di bilang ngeselin gimana kalau ngelakuin hal yang lain"ujar ardi sambil mencebikkan bibirnya lucu.

"Dasar cowok gila!!!"gumam sinta geram.

Orang-orang yang memperhatikan mereka hanya bisa geleng-geleng kepala dan tersenyum geli melihat sikap kekanakan mereka.
Ardi menggandeng tangan sinta lembut saat masuk ke ruang dimitri dan hal itu tidak lepas dari penglihatan dimitri.

Rapat berlangsung selama 2 jam lebih.Banyak hal yang di pelajari sinta di rapat itu meski dia belum memiliki pengalaman kerja di bidang ini namun berkat kecerdasan nya dia bisa dengan mudah mempelajarinya.Kotrak kerjasama pun sudah di tanda tangani kedua belah pihak yaitu ardi selaku direktur dari danuarta corp dan dimitri selaku pemilik aryatama corporation.
Setelah itu kedua pihak berjabat tangan rapat pun berakhir.
Ardi masih terlihat sedang mengobrol serius dengan papa nya.
"Apa aku jadi kasih keputusan ardi sekarang ya?"gumam sinta pada dirinya sendiri.
"Sin kamu pulang sama ardi aja dulu ya.Sebab setelah ini papa masih ada tamu"ucap dimitri sambil tersenyum kepada putrinya dan membelai puncak kepala sinta dengan sayang.

"Terus papa pulang nanti gimana"gumam sinta pelan.

"Biar nanti pak darto yang anter papa pakai mobil kantor pulangnya nanti sayang"ujar dimitri lembut.

Sinta tampak berfikir sejenak dan akhirnya mengangguk sebagai jawaban untuk papanya.
"Sinta balik duluan ya pa"ujarnya lembut sambil mencium pipi papanya.

Dimitri terlihat tersenyum dan menepuk pundak ardi.
"Hati-Hati..om titip sinta"ujar dimitri sambil tersenyum berwibawa.

"Ya om tenang saja..saya akan mengantar sinta dengan selamat sampai rumah"ujar ardi sopan.

Sinta dan ardi berjalan bersisian.Namun tidak ada satupun dari mereka yang ingin berbicara.Ardi tampak sedang berfikir keras dan wajah kelamnya kembali terlihat membuat sinta merasa tidak tenang.Sinta heran dengan sikap ardi yang mudah sekali berubah-ubah.Terkadang terlihat lembut namun terkadang terkesan dingin tak tersentuh.Mereka tetap berjalan dengan keheningan sampai didalam mobil pun tetap seperti itu.Tidak ada satupun dari mereka yang ingin memulai sebuah percakapan.Ardi masih terlihat sedang berfikir keras seperti tadi entah apa yang menjadi beban pikirannya.Ardi terlihat mengemudikan mobilnya dengan santai namun terlihat sekali dia sedang larut dalam pikirannya sendiri namun tetap berusaha fokus menyetir.

Sinta terlihat menata hati nya sebelum berbicara pada ardi.

"Dy aku mau nikah sama kamu dan ini murni aku lakukan untuk membayar tanggung jawabku"ujar sinta mantap.

Ardi terlihat kaget mendengar ucapan sinta dan reflex mengerem mobilnya dengan mendadak membuat kening sinta hampir membentur dashboard mobilnya jika saja sinta tak memakai sabuk pengaman.
Sinta terlihat kesal dan menatap ardi dengan tatapan tajam.
"Kamu mau buat aku mati ya"!!!!dengus sinta kesal.

Ardi masih shock mendengar perkataan sinta tadi dan terlihat sedang menenangkan dirinya sendiri dari rasa terkejutnya.
Ardi memaksakan sebuah senyuman yang terlihat tidak sampai ke matanya.
Sinta menghela nafas lelah karena ardi malah terlihat sibuk dengan pikirannya dan bahkan tidak menanggapi ucapannya sama sekali.
Setelah beberapa saat terdiam ardi tetap diam dan semakin larut dalam lamunannya.
Sinta merutuki apa yang dia katakan ke ardi harusnya aku tidak mengambil keputusan secepat itu.Dia terlihat kecewa respon yang di berikan ardi entah kenapa..ada sebagian hatinya yang merasa sedih dan kecewa.Namun sinta berusaha bersikap datar.
Ardi masih saja diam dan kembali menjalankan mobilnya menuju rumah sinta.Mereka melewati perjalanan dalam keadaan hening yang sangat menyiksa untuk sinta dan begitu tiba di depan rumahnya sinta langsung saja turun dari mobil ardi tanpa mengucapkan sepata katapun dan sedikit membanting pintu mobil dengan cukup keras.Ardi hanya bisa menghela nafas lelah menghadapi sikap sinta yang terlihat sekali sedang merajuk padanya.Ardi menatap punggung sinta nanar sampai dia masuk ke dalam rumahnya.Entah kenapa perasaan nya jadi tidak karuan setelah sinta menjawab apa yang di tunggu nya selama ini.Apalagi dia merasa sangat kecewa saat tahu keputusan sinta mau menikah dengannya adalah karena alasan tanggung jawab semata.

Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang