Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)

Part 50

**Happy reading......

***

Tiga hari sejak sinta menghilang bagai neraka bagi ardy.Dia tidak bisa tidur dan makan dengan baik hanya berkeliling mencari istrinya di temani oleh jeffry yang benar-benar khawatir tentang kondisinya yang sudah mirip seperti mayat hidup.Papa dimitri juga sibuk mencari sintanya...hidupnya.Jika saja bisa memilih ardy lebih baik mati daripada hidup tanpa sinta yang tidak ada artinya meskipun dia hidup tapi jiwa dan raganya seolah sudah mati.Namun niat buruk itu langsung di urungkannya saat sadar sinta pasti menunggunya...menunggu di suatu tempat bersama putranya hingga dia datang menjemput.Ardy bertahan hidup hanya dengan harapan agar dia tetap bisa memeluk sinta lagi.
Ardy berjanji akan menebus kesalahan yang pernah dia lakukan pada sinta dengan seumur hidup menjaga dan mencintai sinta sampai ia mati.
Tapi kenapa TUHAN memisahkan dia dari sinta yang merupakan nafasnya.Pencarian keberadaan sinta belum mendapat titik terang yang pasti membuat semua orang sangat frustasi terutama ardy.Jika bisa dia ingin menukar posisi sinta yang di culik menjadi posisinya.
Ardy segera turun dari mobil begitu mobil yang dia tumpangi berhenti.Jefry juga terlihat ikut turun dari mobil dan berjalan bersama ardy mendekat kearah pagar sebuah rumah mewah.Rumah ini adalah rumah Devandra ario Erlangga,orang yang membantu dan membiayai rencana kejahatan bram..karena dari semua transaksi pembelian dan penarikan uang di lakukan atas namanya dan juga mobil hummer h3 itu juga tercatat dibeli atas namanya.Hal yang terlalu ceroboh yang biasa dilakukan oleh penjahat kelas teri.Tapi ardy bersyukur karena jejak itu mungkin akan membawanya kepada istrinya.Dimitri terlihat baru datang dengan mobil lain di belakang...ardy segera memencet bell yang ada di sebelah kiri pagar dengan berkali-kali.
Seorang satpam terlihat segera berlari cepat dari dalam pos penjaga menghampiri ardy dari balik pagar yang masih belum dibuka dan bertanya mengenai keperluannya datang kesini.Dan akhirnya dimitri mengambil alih untuk menjawab bahwa dia ingin bertemu dengan devon aria erlangga.

"Katakan saja pada tuanmu jika dimitri kinsey aryatama ingin bertemu dengannya."ujar dimitri tegas membuat satpam itu segera menghubungi tuannya dari handy talky nya dan setelah mendapat jawaban dari tuannya satpam itu segera membuka pagar dengan remote dan pagar otomatis terbuka.Dimitri,ardy dan jefry segera naik ke dalam mobil dan mengendarai mobil nya masuk ke dalam halaman rumah itu.Mereka memarkir mobil di garasi besar yang tersedia di dalam rumah keluarga erlangga.Dimitri segera turun dari mobil dan berjalan sedikit cepat masuk ke dalam rumah diikuti oleh ardy dan jeffry sedangkan yang lain memilih menunggu di dalam mobil.
Di depan pintu rumah itu terlihat sepasang paruh baya sudah menunggu mereka dan begitu melihat dimitri mereka langsung berpelukan akrab ala lelaki.

"Lama kita tidak bertemu dim"ujar devon dengan tersenyum senang dan mempersilahkan mereka masuk ke dalam ruang tamu.

Setelah mereka duduk di ruang tamu mereka terlibat obrolan serius...

"Dilihat dari wajahmu sepertinya kedatangannmu kesini ada sesuatu yang tidak beres."ujar devon terlihat menatap dimitri dengan wajah khawatir apalagi saat melihat ardyan yang devon tau sebagai menantu dimitri terlihat dalam kondisi tidak baik dan berantakan meskipun tetap terlihat tampan.

"Ya dave..putramu dimana?"tanya dimitri.

Wajah devon terlihat khawatir saat dimitri menanyakan devan.
"Dia sedang ada di luar kota dim.Dan tidak akan kembali dalam beberapa hari."jawab devon jujur.

Dimitri terlihat menatap devon dengan wajah dingin.

"Putramu sedang berbohong dave,dia sedang membantu bram tanuwijaya untuk menculik putriku dan menyekapnya entah dimana."ujar dimitri yang langsung membuat wajah devon dan istrinya memucat.

"Putrimu di culik?kenapa tidak ada beritanya di tv dim?"cicit devon.

"Ya bram menculiknya dan semua itu terjadi berkat pembiayaan dari putramu jika tidak bram tidak mungkin punya kekuatan bergerak.Kau tau sendiri dia sudah jatuh miskin dan tidak memiliki kekuatan apapun apalagi uang.Bisa saja aku membuat berita tentang hilangnya sinta tapi aku tidak melakukannya karena aku tau jika aku berbuat begitu para penculik itu pasti bisa berbuat nekat atau malah membawa sinta semakin pergi jauh karena merasa terancam.Dua hari ini kami mencari putriku diam-diam tanpa pers dan media massa yang ikut campur."jelas dimitri pada devon.