Sinta masih terdiam kaku di tempatnya berdiri karena ia masih terlihat kaget dengan kehadiran pria yang sedari tadi menjadi obyek pemikirannya.
Ardi mendengus kesal melihat reaksi sinta yang terlihat shock melihat kehadirannya.
"Apa kamu baik-baik saja sinta?"ujar ardi dengan nada mengejek.Sinta terlihat mengerjabkan matanya saat sadar dari keterkejutannya itu.Bagaimana bisa dia seshock itu karena kehadiran ardi padahal jelas pria itu tidak bisa mempengaruhinya.
"Eh ya aku baik-baik saja"gumam sinta gugup dan terlihat salah tingkah.
Ardi masih tersenyum geli melihat sikap sinta yang terlihat kikuk di depannya.Seolah sinta kaget dengan kehadirannya atau dari respon yang di dapatnya dari sinta,ardi yakin sekali sinta sedang memikirkannya tentang lamaran yang diajukan oleh nya tadi.
Suasana menjadi hening di antara keduanya dan sinta merasa sangat tidak nyaman dengan keadaaan itu.
"Kamu juga di undang sin?"
"Tidak..aku hanya ikut kesini mendampingi teman"gumam sinta cepat sambil menunjuk kearah radit melalui tatapannya.
"Oh.."ujar ardi singkat sambil menatap kearah teman yang dimaksud oleh sinta.Saat tau dengan siapa sinta datang ke pesta itu ardi langsung terdiam dan mencoba mengalihkan pembicaraan mereka ke arah lain.
"Apa jawaban kamu tentang lamaran aku tadi ?"ujar ardi penasaran.
"Apa aku harus menjawab secepat ini?"gumam sinta lemah.
"Tenang saja aku akan memberimu waktu untuk berfikir dan memutuskannya"ujar ardi datar.
"Apa aku harus menerima lamaran dari pria yang jelas-jelas mempunyai niat buruk seperti anda tuan ardi yang terhormat!!"ujar sinta dengan nada kesal dan wajah memerah karena marah.
Ardi terkekeh pelan mendengar perkataan sinta yang menurutnya terlalu berlebihan.
"Kan aku hanya ingin kamu bertanggung jawab dan menurutku itu cara yang sangat mudah"gumamnya dengan nada datar."Mudah katamu??huhhh!!!pria egois seperti kamu mana mau mengerti dengan yang namanya penjelasan karena aku tahu di dalam kepalamu hanya ada dendam dan bagaimana bisa sebuah pernikahan akan berlangsung jika dasarnya adalah benci!!"
Ardi tersenyum mendengar perkataan ketus wanita itu,dan terlihat berfikir sebelum menjawab perkataan sinta.
"Lantas kamu bisa menebus tanggung jawab kamu dengan cara seperti apa??oh ya aku punya cara lebih mudah,bagaimana jika kamu yang mati menggantikan dina..."gumam ardi sudah mulai geram.Sinta mulai takut dengan reaksi pria itu karena mungkin dia sudah salah bicara dan malah memancing emosi pria yang ada di depannya itu.
Namun dia tetap memberanikan diri untuk menjawab perkataan ardi."Dengan cara lain selain sebuah pernikahan konyol yang kamu ajukan sebagai penebus kesalahanku.Apa kamu sadar kalaupun aku mati dina tidak akan mungkin bisa hidup lagi!!"bentak sinta kesal dan hal itu menjadikan mereka berdua perhatian banyak orang yang berada di pesta itu.
Tanpa mereka berdua sadari sedari tadi ada sorot mata tajam yang memperhatikan dan mendengarkan semua obrolan mereka dari sudut yang cukup dekat untuknya bisa mendengar semuanya dengan sangat jelas.
Tangan pria itu terlihat mengepal untuk menahan amarahnya yang sudah hampir mencapai ubun-ubunnya itu.
Dia langsung beranjak mendekat ke tempat dua orang itu dengan langkah kaki lebar dan tatapan tajam kearah ardi.Ardi dan sinta kaget saat menyadari radit yang sudah ada di depan mereka.
"Hai dit..loe di undang juga sama tania"ujar ardi menyapa radit.
Radit tidak menjawab perkataan ardi yang merupakan sahabatnya itu.Dan langsung mengalihkan tatapannya ke arah sinta yang terlihat memucat.
"Kamu gak apa-apa kan sin ayo kita pulang sekarang?"gumam radit dengan nada lembut dan langsung menatap ardi dengan sorot mata tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pernikahan Impian(TAMAT)
Romance(21+) Dendam menjadikannya lupa jika benci berbanding tipis dengan cinta. Kebencian rahardyan terhadap sinta membutakan mata hatinya.Dan melakukan segala cara untuk menyakiti dan membuat sinta menderita.Sampai suatu ketika cinta itu tumbuh dari bi...