Suasana cafe milik Calvin malam itu begitu sepi. Hanya ada dua pasangan yang memilih duduk di sudut kiri dan kanan. Sedangkan Reyno lebih memilih duduk di luar, sambil menyalakan sebatang rokoknya yang hanya sesekali ia hisap.
"Really? you and Annora ...?" Calvin masih tertegun di sampingnya, kemudian mengusap wajahnya hingga dagu dan mengacak rambut hazel-nya yang agak panjang.
Sepertinya ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Annora sudah membuka hatinya untuk pria lain, dan itu adalah sahabatnya juga, Reyno.
"Since when ...?" Calvin menggaruk kepalanya, "maksud gwa, gwa benar-benar tak menyangka, Bro, bagaimana bisa ..." Ia terkekeh dengan wajah setengah tidak enak. Reyno hanya tersenyum kecil, melihat temannya yang salah tingkah.
Reyno telah menceritakan apa yang dia lihat siang hari itu, ketika dirinya tak sengaja melihat Annora menangis di pelukan Calvin. Namun, ketika Calvin agak bingung dengan penjelasan dan keterkaitan dirinya dengan Annora, Reyno pun menjelaskan statusnya dengan wanita itu.
Sebenarnya tidak ingin terkesan jealous. Walau sejujurnya ia merasakannya sedikit. Wanitanya saat itu dipeluk pria lain. Ia sempat terkekeh dalam hati.
Sambil masih terkejut, Calvin pun langsung saja menceritakan perihal Adrian, yang tidak Reyno ketahui, alasan Annora menangis, persahabatan mereka yang sudah terjalin lama, dan berakhir ketika Annora memutuskan untuk pergi merantau tanpa sepengetahuannya.
"Lo bisa menceritakan tentang Adrian ini?" Reyno tak menghiraukan pertanyaan terakhir Calvin. Ia dapat melihat pria di sampingnya yang mendadak terdiam, lalu mengangguk santai.
"Lo benar-benar ingin tahu?" Calvin meyakinkan. Ia sedikit bingung dengan Reyno, melihat Adrian adalah seseorang di masa lalu Annora, rasanya agak mengherankan, bahwa Reyno ingin mengetahui cerita tentang mereka tanpa merasa risih.
"Yah, ceritakan semuanya." Reyno menghisap rokoknya dalam, dan menengadah membuang asapnya perlahan melalui mulut dan hidungnya.
Calvin kembali menghela. "They were couple sejak lima tahun yang lalu, tepatnya sejak awal kuliah." Ia memulai ceritanya.
"Dan gwa adalah seseorang di antara mereka. Bisa dibilang, gwa adalah orang yang mengenalkan mereka berdua." Calvin tersenyum lirih. Matanya menatap lurus seakan mengingat sesuatu di benaknya, yang sudah lama tak ia lupakan.
"Annora saat itu adalah mahasiswa baru, sedangkan gwa dan Adrian angkatan lama, tiga tahun di atasnya, dan sibuk mengurusi kepanitiaan untuk penerimaan mahasiswa baru. Gwa sie bagian keamanan dan tatib, lo tahu kan, marah-marah, mencak-mencak, mencari-cari kesalahan, menjatuhkan mental anak-anak baru, sekaligus melindungi mereka juga." Calvin tersenyum lebar, ia tampaknya merasa geli mengingat ceritanya sendiri.
"Adrian adalah sie humas sekaligus dokumentasi. Tapi dia lebih sering beraktifitas di belakang kamera, menangkap dan mengambil moment sebanyak mungkin di setiap kejadian."
"Let me guess, Annora memenuhi hasil bidikannya?" Reyno melirik Calvin sambil terkekeh. Calvin pun mengangguk cepat.
"Cerita gwa begitu mudah ditebak, ya?" Calvin merasa geli sendiri. Ia mengambil botol minumannya dan meneguk sekali.
"Just like you said, begitu foto dicetak, 40 persen gambarnya adalah Annora. Berbagai pose, dan gerak-gerik. Gwa bahkan sempat terkejut melihat foto dirinya sebanyak itu, Adrian memang sudah mengaguminya sejak awal." Calvin tersenyum kecil, namun, Reyno kali ini terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ONE BELIEVE (complete)
RomanceHampir setahun lebih Annora terkungkung dengan masa lalu dan mimpi buruk. Dan karena rasa frustasi untuk berusaha lepas dari dilema itu, akhirnya ia memilih untuk pergi menjauh dan hidup seorang diri. Belajar dan bekerja dilakoninya sekaligus. Ia be...