Chapter 26 - Midnight On The Rooftop

9.6K 1.3K 12
                                    

"Thank you, Mr. Green," ujarku begitu selesai mewawancarai Mr. Green di saat acara sudah selesai dan aku sudah bebas untuk wawancara. Banyak tamu undangan yang sudah pulang, untungnya Mr. Green berbaik hati bertahan menjawab pertanyaan-pertanyaanku.

"You're welcome, sweetheart," balasnya sambil menyambut tanganku yang hendak menyalaminya. Kemudian giliran Ezra, yang sedari tadi menemaniku, menyalami Mr. Green mengucapkan terima kasih. Mr. Green pun undur diri meninggalkan kami berdua.

"So," gumam Ezra. Aku mengadah dari catatanku. "Was it enough?"

Aku manggut-manggut. "Should be enough. Paling tinggal nanya-nanya lo dikit."

Ezra melihat sekeliling. Tamu-tamu undangan sudah makin menipis. "Wanna go somewhere else? I would love to have a glass of wine."

Wine is actually a good idea. Tapi aku melirik jam tanganku, sudah pukul sebelas malam. Jam segini mana ada tempat yang masih buka di daerah sini—aku kurang paham daerah Nusa Dua, sih. "Mau kemana jam segini?"

Ezra ikut melihat jam tangannya dan dahinya mengernyit berfikir. Baguslah, kupikir dia akan langsung menyebut nama beach club daerah Uluwatu atau Kuta. Lagipula, jam segini naik ke daerah Uluwatu agak menyeramkan.

"Mau ke restoran di hotel gue? It's closed now, but I can open it. It's a rooftop and poolside, you'll like it there."

Well, bukan ide yang buruk. Tapi kalau dipikir-pikir, paling aku hanya akan menanyakan dua atau tiga pertanyaan. Ezra cukup menemaniku ke parkiran dan tugasku pasti selesai. Tapi mood-ku sedang sangat bagus. Malam ini sangat menyenangkan. And somehow, I don't feel like going home, yet.

"Okay, fine by me," jawabku ringan.

Kami berdua pun berjalan menuju parkiran. Mobilku terparkir agak jauh dari mobil Ezra. Untungnya, kami melewati mobilku dulu sebelum mobil Ezra, jadi aku tidak perlu berjalan sendiri di parkiran yang gelap ini.

"You know the way right?" tanya Ezra sebelum aku masuk mobil.

Aku mengangguk sambil membuka pintu mobil lalu masuk. Aku biarkan pintunya terbuka karena Ezra menahannya.

"Good. I'll be right behind you. It's safer that way," ujar Ezra sedikit mengejutkanku. Tidak kusangka dia memikirkan keselamatanku. "Wait for my car here," perintahnya lalu menutup pintu mobilku. Aku membuka kacanya. "Lock the door," perintahnya lagi lalu beranjak pergi.

"O-oke..." gumamku pelan dengan dahi mengernyit. Ini ga salah, kan? Ezra sama sekali tidak seperti dia biasanya. Ezra yang suka nyeleneh, asal ngomong, dan kurang ajar, bisa seperhatian ini? Mungkin sama sepertiku, mood-nya sedang bagus.

Tak lama mobil Jeep milik Ezra sudah berhenti dekat mobilku. Aku pun mulai menjalankan kendaraan ini, dan mobil Ezra langsung menempel dekat di belakangku. Posisi mobil kami terus begini sampai sekitar setengah jam kemudian kami sampai di hotelnya. Beberapa saat sebelum sampai, Ezra menelfonku, menyuruhku menggunakan jasa valet. Jadilah mobil kami berdua berhenti di depan lobi. Entah memang biasanya begini, atau Ezra sudah menelfon terlebih dahulu, dua orang sudah siap di pintu mobilku dan Ezra, membukakan pintu dan menerima kunci mobil.

Aku mengikuti Ezra masuk ke dalam. Semua pekerja menyapa kami, dan satu orang ikut menemani kami masuk ke dalam lift sampai ke lantai lima. Begitu pintu lift terbuka, kami langsung sampai di restoran yang Ezra maksud. Kursi-kursinya sudah diangkat ke atas meja, kecuali satu set meja dan dua kursi di paling pinggir dengan penerangan seadanya. Mungkin memang sudah disiapkan untuk kami.

Aku berjalan perlahan memperhatikan sekitar. Di sisi kiri ada kolam renang yang tidak begitu besar tapi cukup untuk sekedar berenang-renang santai. Kami duduk di sisi kanan, di pinggir beranda yang langsung menghadap ke pantai Kuta. Aku berdiri lama memegangi pinggir beranda memandangi laut yang gelap. Pasti kalau sunset akan terlihat spektakuler dari sini.

"Mau pesen apa?" tanya Ezra. Aku menoleh ke arahnya. Dia sudah duduk dan satu waiter yang menemani kami dari bawah tadi sudah siap mencatat pesanan.

"Apa aja," jawabku asal, masih terpukau dengan pemandangan dan suasana ini. Tidak kusangka dari atas sini terasa tenang padahal di bawah hiruk pikuk karena di samping-samping kami banyak restoran dan club. Bagaimana tidak ramai, ini salah satu jalan tersibuk di Bali kalau sudah malam Minggu.

"So what are your questions? Do I have to answer what's on your list?"

"Hah?" aku mengenyahkan lamunanku. "Oh," gumamku baru tersadar dengan tujuanku kemari. Aku menarik kursi dan duduk di hadapan Ezra. Waiter tadi sudah tidak terlihat, mungkin membuatkan pesanan kami di dapur lain karena meja bar di sini sudah gelap.

"Kenapa malem minggu gini restorannya udah tutup? Padahal tempatnya bagus. Bisa banget dimanfaatin. Pasti rame kalo buka malem minggu," tanyaku spontan, tidak lagi peduli dengan question list-ku.

Ezra menyatukan kedua tangannya di atas meja sebelum menjawab. "Tempat ini eksklusif buat tamu hotel. And keeping this hotel quiet for comfort, is our priority. Makanya last call restoran ini jam sepuluh malam. By eleven, we clear this place up."

Aku mengernyit. "Biarpun malem minggu? Toh tamu hotel juga bakal keganggu sama suara bising dari bawah."

Ezra menggelengkan kepalanya. "It sounds different kalau suaranya dari luar dibanding dari dalam hotel."

"Ooh..." aku manggut-manggut.

"Next?"

"Oh, em..." aku akhirnya membuka catatan kecilku, membaca ulang isi question list-ku. Tidak ada satupun yang ingin kutanyakan padanya. Aku menutup catatanku. "Kenapa lo mau nge-handle hotel ini? Kan lo pengacara." Pertanyaan yang ingin kutanyakan sebenarnya adalah kenapa dia berhenti jadi pengacara. Jujur aku penasaran. I mean, pengacara kan bukan profesi main-main. Kuliahnya juga susah. Apalagi dia lulusan Harvard.

"No... gue ga nge-handle. I'm just helping out. Hotel ini punya manager yang handle semuanya."

Aku diam sejenak berharap ada kelanjutan. Tapi rupanya Ezra tidak terlihat akan membahas soal profesi aslinya dan menjawab pertanyaan terselubungku. "Lo kenapa berhenti jadi pengacara?" tanyaku akhirnya.

Temporary FixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang