Chapter 19

14.2K 1.5K 123
                                    

Selama perjalanan pulangnya ke rumah, Ara masih terngiang ucapan Eunsoo padanya. Ia seolah masih belum siap menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Eonni.” Panggil seorang gadis yang berlari kecil dari arah dapur.

“Oh, Jian-ah. Ada apa kau kesini?” Ara yang sedikit terkejut melihat kehadiran Jian di rumahnya.

“Aku hanya mengantar beberapa ginseng untukmu dan juga Jimin oppa. Tadi saat aku datang tidak ada orang, lalu aku mencoba pin rumah yang kau berikan dulu dan ternyata belum diganti. Maaf aku masuk tanpa pemilik rumah di dalamnya.” Jelas Jian panjang lebar.

Aniya, tidak apa-apa. Kerja bagus.” Ara tersenyum menatap Jian.

“Kalau begitu, aku pamit dulu. Aku harus pergi les.”

“Baiklah, berhati-hatilah.”

Jian pun berjalan melewati Ara dan hendak keluar. Namun, Ara tiba-tiba teringat akan sesuatu.

“Jian-ah.”

Ne?” Jian kembali membalikkan tubuhnya.

“Gadis bernama Hyesoo, apa ia mantan kekasih Jimin?” pertanyaan Ara itu sontak membuat Jian sedikit terkesiap karena terkejut.

“Darimana kau tahu itu?” Jian yang tak bisa mengontrol ekspresinya sekarang.

“Aku sering mendengar itu dari Jimin. Tak apa, katakan saja.”

“I—iya, dia mantan kekasih Jimin oppa.”

Ara hanya mengangguk pelan tanda mengerti.

"Lalu, sampai sekarang mereka masih berhubungan?” Ara yang tampak penasaran dengan masalah ini.

“Tidak.”

“Apa dulu hubungan mer—“

“Jangan bahas masalah ini lagi, eonni. Jimin oppa sangat membencinya.” Dengan cepat Jian menyela ucapan Ara yang belum diselesaikannya itu.

“Oh? Ba—baiklah, maaf.” Ara seperti merasa dipojokkan dengan sikap Jian seperti itu.

***

Eunsoo tampak sedang bercermin di toilet sekolahnya. Namun, ia terlihat sedang tidak dalam kondisi yang baik. Berkali-kali ia ingin muntah dan perutnya tersa sangat mual. Ia tahu ini karena kehamilannya. Tetapi, tetap saja ia merasakan sakit dan tubuh yang tidak enak.

Ia kemudian pun keluar dari toilet tersebut. Eunsoo tampak memgangi kepalanya yang mulai terasa nyeri. Dari kejauhan, tampak Jimin menatap Eunsoo. Jimin tampak tengah berbicara dengan beberapa pria ber jas yang merupakan rekan kerjanya. Sesekali ia melihat kearah Eunsoo yang berjalan mendekat kearahnya.

Brukk!!

Eunsoo kehilangan kesadarannya dan jatuh begitu saja ke lantai. Jimin melihat itu. Ia sontak berlari kearah Eunsoo tanpa berpamitan dengan rekan-rekan kerjanya tadi.

“Eunsoo-ya. Cha Eunsoo, sadarlah.” Jimin yang sudah memegangi wajah Eunsoo yang begitu pucat itu.

Para rekan kerjanya tadi serta beberapa siswa yang melihat itu pun sedikit bingung dan terkejut. Bukan hanya karena Eunsoo yang pingsan di tengah-tengah koridor sekolah, tetapi juga karena jimin yang langsung berlari kearah Eunsoo saat itu.

“Hei! Cha Eunsoo, kau kenapa? Sadarlah!” Jimin yang masih terus berusaha menyadarkan Eunsoo.

Merasa tak ada pergerakan lagi dari Eunsoo, ia pun sigap mengangkat tubuh mungil Eunsoo itu dengan bridal style-nya. Ia melewati sekerumunan orang-orang yang mengelilingi Eunsoo tadi.

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang