"Ara-ya." Panggil Eunsoo memasuki kamar Ara.
"Eunsoo? Kenapa kau disini?" Ara yangㅡsembari membuka mantelnyaㅡsedikit bingung menatap Eunsoo.
"Hei, kemana saja kau seharian ini? Aku sudah seharian menunggumu. Ponselmu juga tidak aktif. Membuat orang khawatir saja." Omel Eunsoo langsung.
"Oh? Maaf, hanya mencari udara segar."
"Lalu, aku dengar dari pembantumu kau tidak pulang semalam. Kau kemana?" Eunsoo yang sekarang bersikap seperti ibu Ara.
"Oh? Hanya ... tapi, kenapa kau datang kesini?"
"Lagi! Aku sekarang tidak akan termakan jebakanmu yang selalu mengalihkan pembicaraan." Eunsoo yang tampak serius dengan ucapannya.
Ara terdiam. Ia seperti sudah tak ada jalan lain selain menjawab pertanyaan Eunsoo. Eunsoo kemudian meraih kedua pundak Ara dan didudukkannya diatas ranjang Ara. Dan, ia pun duduk dihadapan Ara.
"Ara-ya, aku benar-benar ingin kau menceritakan semuanya padaku. Semua." Eunsoo yang kini tampak seperti meminta.
Ara masih menatap Eunsoo dengan tatapan keraguannya.
"Aku mendengar percakapanmu dengan Jimin saat di rumah sakit. Tentang bahwa Jimin sebenarnya tidak mengetahui bahwa kau hamil. Danㅡ" Eunsoo mengambil napasnya.
"ㅡfakta kau pernah hamil sebelum ini. Aku sudah dengar semuanya."
Ara tampak sedikit terkejut mendengar ucapan Eunsoo barusan. Seolah-olah bahwa hal itu seharusnya tak ada yang boleh mengetahuinya.
"Ara-ya, jebal. Ehmm?" Pinta Eunsoo serius.
Ara masih menatap Eunsoo tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Namun, tiba-tiba mata Ara mulai berkaca-kaca. Air matanya mulai menumpuk di pelupuk matanya dengan tetap menatap Eunsoo.
Ia sudah tidak kuat. Ia ingin berbagi beban ini. Ia ingin mengeluarkan semuanya.
"Soo-ya ..." lirih Ara dengan airmata yang mulai membasahi wajahnya.
Eunsoo bisa melihat betapa rapuhnya Ara saat ini. Ia sungguh penasaran apa yang sebenarnya membuat gadis tangguh seperti Ara, kini terlihat tak lebih kuat dari ranting kecil yang kering.
"Soo-ya ..." Ara mulai terisak dengan tatapan tetap pada Eunsoo.
Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Eunsoo mulai memajukan posisi duduknya dan mulai meraih tubuh Ara ke dalam pelukannya. Dengan sentuhan lembut pula ia mengelus punggung Ara seolah menyalurkan rasa tenang dari sana.
Nama Eunsoo terus saja diucapkan Ara. Ia seolah lupa akan kosakata lainnya.
"Tak apa ... Tak apa ..." lirih Eunsoo lembut.
***
"Apㅡapa? Apa itu benar?" Eunsoo kini tampak tak bisa mengedipkan matanya menatap Ara.
Ara hanya menundukkan kepalanya dengan air mata yang masih mengalir membasahi wajahnya.
"Jadi, Jimin awalnya hanya bertanggungjawab untukmu? Lalu ... ehm ..." Eunsoo yang bahkan tak bisa berkata-kata setelah mendengar cerita Ara yang selama ini tak diketahuinya.
"Lalu, belum lama ini kau mengetahui bahwa kekasih Jimin telah meninggal dan itu membuat kau kehilaㅡ" Eunsoo yang benar-benar harus memutar bola matanya untuk mencerna semua kejadian yang diceritakan Ara kepadanya.
"Mianhae ..." lirih Ara menatap Eunsoo.
Eunsoo menghela napas menatap Ara dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Ia ingin sekali memarahi Ara karena baru menceritakan hal besar seperti ini sekarang. Namun, di sisi lain Ara-lah yang paling menderita dalam hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG BRIDE ✔
Fanfiction[COMPLETE] Highest Rank: #26 at Fanfiction [20170317] Kehidupan pernikahan dua pasangan yang memiliki kisah yang berbeda. Taehyung dan Eunsoo yang terpaksa menikah karena dijodohkan untuk menutupi skandal Taehyung. Jimin dan Ara yang sudah hampir s...