Flashback (JiRa) 2

11.6K 1.3K 67
                                    

"A—pa katamu? Coba katakan lagi," ucap seorang gadis yang kini tengah duduk dihadapan Jimin.

"Hyesoo-ya ..."  

"Lalu, kenapa kau harus menikah dengannya?" tanya gadis bernama Hyesoo itu.

Jimin menghela napasnya sebelum ia hendak menjawab pertanyaan sang kekasih.

"Lelaki yang menghamilinya kabur, dan ia tidak ingin kehilangan anaknya. Ayahnya bersikeras agar ia menggugurkan kandungannya—"

"Lalu?" Hyesoo yang sangat serius mendengar penjelasan Jimin.

"—satu-satunya cara agar ayahnya tak menggugurkan kandungannya ialah dengan menikah denganku." Jimin yang sangat berhati-hati agar ia tak menyakiti hati Hyesoo.

"Yang kupertanyakan adalah kenapa lelaki itu harus kau? Dia pasti memiliki banyak teman lelaki, kenapa harus kau?" Hyesoo yang masih berusaha berbicara dengan tenang.

"Bagi orang seperti mereka, sangat sulit mencari orang yang dipercayai. Orang yang mereka percayai hanya aku dan ayahku."

Hyesoo terdiam mendengar hal itu. Ia terlihat mencerna bagaimana baiknya dalam masalah hal ini.

"Tapi, kalau kau sangat keberatan aku akan menolak hal ini. Aku tidak ingin kau merasa sakit. Karena bagiku kau yang terpenting." Jimin mengenggam tangan Hyesoo yang sedari tadi tergeletak diats meja.

Hyesoo masih diam. Hanya suara napasnya yang terdengar.

"Gadis itu ... apakah ia dulu yang membantumu saat kau di dekolah?" tanya Hyesoo setelah diam beberapa saat.

"Eo ..." Jimin menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, dia orang baik," sambung Hyesoo.

"Iya, sangat baik. Karena itu ia bisa ditipu oleh lelaki bajingan seperti itu," jelas Jimin.

"Satu tahun, apa cukup?"

"Iya, hanya sampai ia melahirkan.
Keluarganya cukup terpandang, jadi akan sangat aneh jika ia melahirkan tanpa suami. Karena itu—" Belum selesai Jimin menyelesaikan ucapannya, Hyesoo langsung memotongnya.

"Aku bisa mempercayaimu 'kan?" lirih Hyesoo menatap mata Jimin dalam.

Jimin menatap Hyesoo dengan tangannya masih menggenggam tangan Hyesoo erat.

"Eo, percaya padaku. Kau tahu aku selalu menepati janjiku 'kan?" Jimin balik bertanya.

Hyesoo menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. Jimin pun dibuat tersenyum menatap wajah Hyesoo yang sudah kembali bisa tersenyum.

"Setelah satu tahun, ayo kita menikah," ucap Jimin menatap Hyesoo sembari tersenyum.

Hyesoo sedikit membulatkan matanya mendengar hal sakral itu, menurutnya.

"Setelah semua ini, aku akan melamarmu secara resmi dan kita akan hidup bersama."

Hyesoo masih terdiam menatap Jimin yang kini terlihat begitu romantis dimatanya.

"Kenapa kau diam? Kau tidak mau?"

"Ani, hanya sedikit terkejut saja," jawab Hyesoo dengan tatapan kosongnya yang masih tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Jimin.

"Mwoya, kau berkencan denganku selama 4 tahun sama sekali tak ada pikiran menikah denganku?" ucap Jimin dengan nada kekecewaan yang dibuat-buat olehnya.

Hyesoo malah tersenyum menahan tawanya melihat sikap Jimin yang seperti anak-anak itu. Jimin pun dibuat tertawa melihat Hyesoo. Keduanya pun larut dalam kebahagiaan yang mereka impikan.

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang