Chapter 35

12.1K 1.4K 133
                                    

"Taehyung-ah, bagaimana rencanamu sekarang? Kau tidak bisa terus-menerus diam seperti ini. Penggemarmu sekarang menuntut kejelasan dari semua ini," ucap sang manager yang tengah duduk di sofa berhadapan dengan Taehyung.

"Mereka bukan menuntut kejelasan. Tetapi, menuntut jawaban yang ingin mereka dengar yaitu, mengakui bahwa Eunsoo bukan istriku atau mengakui bahwa ini pernikahan kontrak. Dan, kau tahu aku tidak bisa itu." Taehyung yang terdengar juga bingung dan frustasi untuk menyelesaikan masalah ini.

"Aku tahu, tapiㅡ"

"Aku tidak akan mengikuti rencana direktur. Kau jangan coba-coba merayuku untuk itu." Taehyung dengan cepat memotong kalimat sang manager.

"Tidak akan, aku juga tidak setuju dengan hal yang disampaikan direktur. Aku sangat tidak percaya direktur memikirkan hal seperti itu." Sang manager yang hanya bisa geleng-geleng kepala mengingat rencana yang diajukan sang direktur.

Taehyung kembali diam dan tampak berpikir keras untuk jalan keluar masalah ini.

***

"Baiklah, akan kusampaikan," ucap Jimin melalui ponselnya.

Setelah menutup panggilan tersebut, Jimin meletakkan ponsel tersebut di meja kecil sebelah ranjangnya. Ia kembali melanjutkan kegiatannya dalam merapikan ranjang untuk dirinya dan Ara melepas lelah.

Clekk ...

Ara mulai masuk ke kamarnya itu sembari membawa sebuah amplop kuning yang cukup besar. Jimin menolehkan pandangannya pada Ara yang mulai melangkah mendekat ke arahnya.

"Tadi Eunsoo menelpon. Ia baik-baik saja, ayahmu juga sudah pulang dari rumahnya."

"Benarkah? Syukurlah," ucap Ara yang kemudian duduk di tepi ranjang yang telah dirapikan oleh Jimin itu.

Jimij pun ikut duduk di sebelah Ara dengan posisi menatap Ara.

"Jimin-ah, ini ..." Ara menyodorkan amplop yang ia pegang sedari tadi.

"Apa ini?" Jimin sedikit menelisik amplop yang kini sudah ia pegang itu.

"Itu surat kepemilikan butikku dan beberapa buku tabungan milikku. Itu untukmu, kau simpanlah."

"Oh? Apa maksudmu?"

"Setelah semua asetmu dikembalikan pada ayahku, gunakanlah ini untuk hidupmu dan Jian nanti. Memang tidak banyak, tapi cukup untukmu membuka usaha jika kau menjual butikku," jelas Ara kembali.

"Jadi, apa maksudmu menyerahkan ini padaku?" Jimin seolah masih memerlukan penjelasan yang lebih.

Ara hanya menatap Jimin kali ini. Ia seolah menjelaskannya melalui tatapannya pada Jimin.

"Kau pikir aku seperti ini karena hartamu?"

"Bukan, tentu bukan. Aku tahu itu."

"Lalu?"

"Hanya dengan seperti ini aku merasa lebih nyaman dan tenang ..." lirih Ara yang tak menjatuhkan tatapannya pada Jimin.

"Itu semua aset pribadiku, ayahku tak mungkin mengambil itu."

"Lalu, kau? Aku yakin kau tidak akan kembali ke rumahmu setelah ini."

"Aku berencana meninggalkan kota ini," ucap Ara di akhiri dengan senyum simpulnya seolah ingin menunjukkan ketenangan yang ia rasakan.

"Apa?! Kau mau ke luar negeri?" Jimin cukup di buat terkejut mendengar hal itu.

"Belum tahu, entah itu luar negeri atau ke pedesaan. Aku hanya ingin tidak ingin berada di kota ini lagi ..."

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang