Ara bersama Jimin kini tengah sarapan bersama kedua orang tua Ara.
"Makanlah yang banyak," ujar Ara tersenyum meletakkan sepotong daging diatas nasi Jimin.
Jimin kemudian sedikit meliriknya tanpa ekspresi dan langsung meletakkan sumpitnya diatas meja.
"Aku duluan," ucap Jimin bangkit dari duduknya dan langsung meninggalkan meja makan.
"Jimin-ah," ujar Ara bingung.
"Kenapa dengan suamimu?" Ibu Ara ikut bingung melihat Jimin yang begitu dingin.
"Memang kalangan dari bawah tidak memiliki sopan santun," ucap Tuan Yoo tiba-tiba sambil tetap fokus pada makanannya.
Jimin sontak menghentikan langkahnya, ia mendengar itu.
"Ayah!"
Jimin kemudian kembali melangkah dengan sedikit cepat, menaiki tangga menuju kamarnya. Ara yang mengetahui bahwa Jimin mendengar itu pun segera menyusul sang suami.
***
"Kau kenapa? Akhir-akhir ini kau tampak murung." Ara terus berusaha menatap Jimin yang malah sibuk sendiri memakai kemeja serta jasnya.
Jimin tak menjawab, ia masih fokus pada kegiatannya. Ara kemudian sedikit terdiam. Ia menyadari bahwa ada yang salah dengan Jimin.
Lelaki ramah dan terus tersenyum padanya itu kini berubah 180 derajat selama seminggu terakhir. Sejak ia menghilang secara tiba-tiba di pernikahan mereka. Sejak Hyesoo meninggalkannya untuk selamanya dan itu semua karena ayah dari gadis yang dihadapannya sekarang, dan gadis itu tak mengetahuinya.
"Hari ini jadwal pemeriksaan kandunganku, kau akan menemaniku 'kan?" Ara seolah tak ingin menyerah untuk membuat Jimin berbicara padanya lagi.
Jimin malah mengancingkan jas hitamnya itu dan berbalik hendak keluar dari kamar.
"Jimin-ah." Ara tanpa sadar menahan lengan Jimin hingga membuat lelaki itu berbalik menatapnya.
"Apa aku harus mengurus itu juga? Dia bukan anakku," ucap Jimin tanpa ragu dengan tatapan dingin yang tak pernah dilihat Ara dari lelaki ini.
Ara sontak terdiam saat mendengar hal itu. Benar, ia lupa bahwa anak ini bukanlah anak Jimin. Ia bahkan melupakan fakta bahwa pernikahan ini hanya sekedar untuk menutupi kehamilannya.
"Oh ... maaf, aku terlalu berlebihan. Maaf," ucapnya kemudian seraya melepaskan genggaman pada lengan Jimin itu.
Sesaat genggaman itu terlepas, Jimin pun mulai melangkah kembali dan keluar dari sana. Namun, entah mengapa hatinya merasa berat. Ia menyesal telah mengucapkan hal yang begitu menyakitkan itu pada gadis yang tak mengetahui apapun dari masalah ini.
Jimin menghentikan langkahnya saat baru beberapa langkah keluar dari kamarnya itu. Ia terdiam tampak memikirkan sesuatu sebelum akhirnya memutuskan untuk berbalik dan kembali membuka pintu kamarnya itu.
"Datanglah ke kantor nanti, aku tidak akan menjemputmu. Kita pergi dari kantor," ucap Jimin dengan cepat.
"Apㅡapa maksudmu?"
Jimin tak mengulangi ucapannya dan malah menatap Ara seolah berbicara melalui matanya.
"Oh, baiklah. Nanti aku akan ke kantormu." Ara kemudian tersenyum saat tahu maksud Jimin.
Jimin pun kembali hendak menutup pintu kamarnya itu.
"Terima kasih, Jimin-ah."
Jimin kembali terkesiap dan menoleh kearah Ara sesaat sebelum ia benar-benar menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG BRIDE ✔
Fanfiction[COMPLETE] Highest Rank: #26 at Fanfiction [20170317] Kehidupan pernikahan dua pasangan yang memiliki kisah yang berbeda. Taehyung dan Eunsoo yang terpaksa menikah karena dijodohkan untuk menutupi skandal Taehyung. Jimin dan Ara yang sudah hampir s...